URnews

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Gempa Laut Flores NTT

Shelly Lisdya, Selasa, 14 Desember 2021 14.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami Gempa Laut Flores NTT
Image: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Senin (24/2/2020). (Humas Pemkot Surabaya)

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami usai gempa bumi di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12/2021).

Pencabutan peringatan tsunami pasca peringatan dini dilakukan pukul 13.24 WITA. Setelah sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores dan BMKG mengeluarkan pengumuman peringatan dini tsunami yang disampaikan pada 11.30 WITA.

"Kejadian (gempa bumi) tadi pukul 11.30 WITA dan sudah dua jam dari kejadian, pukul 13.24 WITA tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring, Selasa (14/12).

Dwikorita Karnawati pun menjelaskan, dari hasil data analisis, mekanisme sumber gempa bumi adalah geser akibat patahan aktif di Laut Flores.

Kemudian dari hasil monitoring menggunakan alat pengukur muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG) menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7cm di stasiun Reo dan Marapokot.

BMKG pun meminta pemerintah daerah segera mengumumkan pencabutan peringatan tsunami dan mengimbau masyarakat kembali ke tempat masing-masing.

"Karena gempa susulan masih terjadi, kami mohon masyarakat menghindari bangunan retak atau rusak diakibatkan gempa," tuturnya.

Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa berkekuatan magnitudo 7,5 terjadi di Laut Flores, NTT. Pengumuman gempa disertai peringatan dini tsunami.

Beberapa waktu setelah pengumuman pertama, BMKG memutakhirkan kekuatan gempa menjadi magnitudo 7,4. BMKG juga mengumumkan setidaknya terdapat 15 gempa susulan setelah gempa pertama terjadi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait