URnews

Gempa M 5,3 Guncang Selatan Jatim dan Bali, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Nivita Saldyni, Senin, 13 Desember 2021 15.07 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Gempa M 5,3 Guncang Selatan Jatim dan Bali, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Image: Selatan Jatim dan Bali Diguncang Gempa M5,3 (Instagram @infobmkgjuanda)

Jember - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Selatan Jawa Timur (Jatim) dan Bali, Senin (13/12/2021) pukul 12.46 WIB. BMKG juga melaporkan bahwa gempa yang berpusat di selatan Kota Jember, Jawa Timur itu tak berpotensi tsunami.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,69° LS; 113,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 167 km arah Selatan Kota Jember, Jawa Timur pada kedalaman 73 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya yang diterima Urbanasia pada Senin (13/12/2021).

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau strike slip.

Guncangan gempa bumi ini pun dirasakan di sejumlah daerah. Berdasarkan catatan BMJG, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kuta III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan akan truk berlalu), Jember II-III MMI, Denpasar, Kuta Utara, Karangasem, Pacitan, Trengalek, Lumajang, Blitar, Banyuwangi, Bondowoso, Malang II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.

Bambang juga menambahkan bahwa hasil monitoring BMKG hingga pukul 13.20 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

Kendati demikian, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah," pesannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infobmkg)," tutup Bambang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait