URnews

BMKG Ingatkan Potensi Gempa Berkekuatan Besar di Selatan Jatim

Nivita Saldyni, Minggu, 19 Desember 2021 13.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BMKG Ingatkan Potensi Gempa Berkekuatan Besar di Selatan Jatim
Image: Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Pusat Rahmat Triyono. Sumber: BMKG

Jember - Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Pusat Rahmat Triyono kembali mengingatkan adanya potensi gempa bumi berkekuatan besar di wilayah selatan Jawa Timur (Jatim). Untuk itu ia mengimbau agar pemerintah daerah melakukan penanganan dan persiapan sejak dini.

"Skenario terburuk  ada di selatan Jawa dengan skala VI VII MMI. Potensi kerusakan luar biasa dan bisa menimbulkan tsunami sampai 29 meter," kata Rahmat saat mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terdampak gempa di Jember, Sabtu.

Menurutnya, kerusakan akan berdampak ke wilayah yang berada di 200-250 km dari bibir pantai.

"Sumber gempa sudah ada di sana dengan magnitudo 7.0, termasuk di daratan juga ada. Jadi kita sudah harus bersiap dari sekarang," tegasnya. 

Dia pun menjelaskan bahwa pihaknya mencatat telah ada peningkatan aktivitas kegempaan di wilayah selatan Jatim selama kurun lima tahun terakhir. Di mana dari yang awalnya gempa bumi di Jatim dengan beragam magnitudo terjadi kurang dari 230 kali per tahun pada 2013 - 2015, menjadi 450 kali setahun pada 2016 - 2020 dengan frekuensi tertinggi 655 kali pada 2016.

BMKG Sebut Puluhan Rumah Warga Terdampak Gempa Jember karena Stuktur Bangunan yang Tak Kuat
Sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan berkekuatan 5,1 SR terjadi di laut pada jarak 43 km arah barat daya Kota Jember, Kamis (16/12/2021). Gempa yang terjadi di wilayah selatan Jatim itu pun membuat 46 unit bangunan di Jember mengalami kerusakan mulai ringan hingga berat.

Mengenai hal itu, Rahmat mengatakan bahwa gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami maupun kerusakan parah. Namun masalahnya ada pada struktur bangunan warga yang tidak kuat. 

"Jadi ini ada yang salah kalau sampai ada kerusakan  seperti ini. Nah, ini biasanya ada pada konstruksi warga yang tidak kokoh dan kuat. Ini yang seharusnya diperbaiki," jelasnya. 

Rakhmat menambahkan, dalam hal ini pemerintah berperan penting. Menurutnya, harus ada kebijakan ketat terkait pembangunan suatu bangunan. 

"Ini tugas kita bersama. Pemerintah harus ketat dalam memberikan ijin untuk bangunan. Pengecekan konstruksi harus ketat pula. Jadi struktur bangunan harus dibuat siap untuk skenario terburuk," pungkasnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait