URnews

Boris Johnson Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Inggris

Griska Laras, Kamis, 7 Juli 2022 18.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Boris Johnson Mundur dari Jabatan Perdana Menteri Inggris
Image: PM Inggris Boris Johnson. (Dok. Pemerintah Inggris via laman gov.uk)

 

JakartaBoris Johnson akan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Inggris, Kamis (7/7/2022). 

Dia dilaporkan akan membuat pernyataan resmi kepada media di depan Downing Street dalam beberapa jam ke depan.

Pria 58 tahun ini akan tetap menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris hingga Oktober mendatang, selagi parlemen mencari penggantinya. 

“Boris Johnson akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif hari ini. Dia akan terus menjabat sebagai perdana menteri sampai musim gugur,” kata editor politik BBC Chris Mason sebagaimana diberitakan AFP. 

Keputusan untuk turun jabatan diambil Johnson setelah mendapat desakan dari masyarakat dan para menteri. Mereka telah kehilangan kepercayaan terhadap akibat skandal yang terjadi selama masa kepemimpinannya. 

Skandal terbaru dialami Wakil ketua Dewan Pemantau Partai Konservatif inggris, Chris Pincher yang terbukti melecehkan dua pria di klub. Hal tersebut menambah panjang daftar skandal kotor yang terjadi selama kepemimpinannya. 

Dampak dari skandal ini cukup besar. Dukungan terhadap Johnson telah menguap dalam beberapa bulan terakhir. 

Banyak menteri mengundurkan diri sehingga pemerintah menghadapi kelumpuhan tanpa ada yang mau menerima jabatan kosong. Pada Rabu (6/7/2022), puluhan menteri mengundurkan diri dari jabatan dalam waktu dua puluh empat jam, Rabu (6/7/2022). Saat ini tercatat ada 54 menteri yang sudah mengajukan pengunduran diri kabinet. 

“Setelah kehilangan begitu banyak menteri, dia telah kehilangan kepercayaan dan otoritas yang dibutuhkan untuk melanjutkan tugasnya,” kata anggota parlemen Nick Gibb dilansir Reuters, Kamis (7/7/2022).

Tak hanya itu, Johnson juga kehilangan dukungan dari sekutunya. Anggota parlemen Partai Konservatif memintanya turun dari jabatan karena dinilai tidak cakap. 

“Pengunduran dirinya tidak bisa dihindari,” kata Wakil Ketua Partai Konservatif Justin Tomlison di Twitter. 

“Sebagai sebuah partai, kita harus cepat bersatu dan fokus pada apa yang penting, ini adalah saat-saat yang serius di banyak bidang,” pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait