URnews

BPOM Terbitkan Izin 5 Jenis Vaksin untuk Booster, Ini Daftarnya!

Nivita Saldyni, Senin, 10 Januari 2022 20.09 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
BPOM Terbitkan Izin 5 Jenis Vaksin untuk Booster, Ini Daftarnya!
Image: Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers, Senin (10/1/2022). (Dok. Humas BPOM RI)

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan izin penggunaan darurat lima vaksin COVID-19 yang digunakan untuk vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang.

"Pada hari ini kami melaporkan ada lima vaksin yang telah dapatkan EUA melalui proses evaluasi bersama para tim ahli komite nasional penilai obat atau vaksin dan telah mendapat rekomendasi, memenuhi syarat yang ada," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers, Senin (10/1/2022).

Kelima jenis vaksin itu antara lain Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Zifivax. Kelimanya memiliki sifat yang berbeda-beda sebagai vaksin booster.

"Pertama adalah Coronavac dari Biofarma untuk booster homolog yang akan diberikan sebanyak satu dosis setelah enam bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap untuk usia 18 tahun ke atas," kata Penny.

Berdasarkan hasil uji imunogenisitas, vaksin ini menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi sebanyak 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster CoronaVac pada subjek dewasa. Namun ada catatan bahwa ada beberapa kejadian ikutan setelah penggunaan vaksin itu pada reaksi lokal, seperti nyeri dan kemerahan di tempat suntikan.

Selanjutnya ada vaksin Pfizer yang juga bersifat homolog atau bisa diberikan pada mereka yang vaksin primernya sama. Sebagai booster jenis ini akan diberikan sebanyak satu dosis, minimal enam bulan setelah vaksinasi primer pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Penny menjelaskan hasil uji imunogenisitasnya, menunjukkan ada peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 3,3 kali setelah satu bulan pemberian vaksin. Untuk efek penggunaan sendiri umumnya bersifat lokal, seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, dan demam.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait