URstyle

Brand Sneakers Lokal Bisa Go Internasional, Asal...

Kintan Lestari, Kamis, 29 April 2021 12.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Brand Sneakers Lokal Bisa Go Internasional, Asal...
Image: Ilustrasi sneakers. (Pixabay/Didgeman)

Jakarta - Popularitas sneakers terus meningkat setiap tahunnya. Maka dari itu, permintaan akan alas kaki ini semakin bertambah.

Itu membuat bisnis sneakers jadi prospek menjanjikan. Dan itu terbukti dari meningkatnya popularitas brand-brand lokal, seperti Ventela, Compass, Parabellum, dan masih banyak lagi. 

Brand-brand lokal banyak yang popular karena kualitasnya bagus. Sayang, lingkupnya masih di dalam negeri. Adapun brand lokal yang berhasil go international sangat sedikit jumlahnya, contohnya Erigo.

Direktur Utama PlusEnamDua, Muhammad Jupaka Syahputra, memaparkan alasan kenapa brand sneakers lokal meski kualitasnya bagus belum bisa tembus pasar internasional.

"Sebenarnya bersaing (sneakers) bisa sih harusnya ya. Tapi karena kita banyak ke kapasitas atau produksi jadi terlalu banyak, nggak ada inovasinya. Harusnya lebih inovatif aja," ujar Jupaka di URwealth Urbanasia, Rabu (28/4/2021).

Menurut Jupaka agar brand lokal bisa menembus pasar internasional mereka harus berani keluar dari zona nyaman.

"Keluar dari zona nyaman. Zona nyaman kita itu kalau modalnya udah cukup mereka happy aja. Sedangkan kalau kita bicara skill up atau ekspansi bsinis kita ngomongin biaya. Untuk berinovasi pasti ada cost. Pada akhirnya Indonesia itu tidak punya role model," kata Jupaka. 

"Brand-brand ini harus punya keberanian keluar dari comfort zone, harus bisa percaya biaya yang kita keluarkan di awal itu akan terganti selama komitmen dan arahnya benar. Itu yang menurutku belum dijalankan sama brand-brand yang sudah keren," lanjutnya lagi.

Jupaka juga berbicara mengungkapkan pandangannya mengenai persaingan bisnis sneakers lokal. 

"Kalau yang digoreng media nggak sehat kata aku. Kayak brand A dibahas terus mirip brand B, produknya sold out terus jadi nggak serius industrinya. Kalau dari sisi itu saya bilang nggak sehat karena saya pebisnis, pegawai, dan peminat juga," terangnya. 

"Tapi kalau selain itu sehat-sehat aja (persaingannya) karena banyak temen yang juga penggiat industri sneakers kaya dan mereka bisa membiayai ratusan pegawai mereka tanpa drama. Tapi ada juga yang karena drama brand-nya jadi dikenal. Itu nggak salah sih, tergantung pilihan," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait