URtech

Breaking News! Donald Trump Restui Oracle Kelola TikTok di AS

Afid Ahman, Minggu, 20 September 2020 13.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Breaking News! Donald Trump Restui Oracle Kelola TikTok di AS
Image: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (ANTARA/REUTERS/Jonathan Ernst)

Washington DC - Presiden AS, Donald Trump akhirnya memberikan restu atas upaya Oracle dan Wallmart mengakuisi TikTok.

Hal ini memastikan media sosial berbagi video singkat tetap bisa beroperasi di Negeri Paman Sam. 

"Saya telah memberikan persetujuan dan restu saya," kata Trump dilansir dari BBC.

Trump mengatakan entitas TikTok baru yang berbasis di AS bernama TikTok Global. Kantornya akan berlokasi di Texas dan akan mempekerjakan setidaknya 25.000 pekerja baru. 

Tak hanya itu TikTok Global, menurut Trump, telah setuju untuk menyiapkan bantuan dana pendidikan senilai UD$ 5 miliar.

Setelah restu Trump keluar, Oracle akhirnya mengonfirmasi kalau pihaknya membeli 12,5 persen saham TikTok Global. Demikian pula Walmart yang mengatakan akan menguasai 7,5 persen saham. Terkait ini, pihak TikTok sudah buka suara.

"Kami senang bahwa proposal TikTok, Oracle dan Walmart akan menyelesaikan masalah keamanan pemerintah AS dan menyelesaikan pertanyaan seputar masa depan TikTok di AS," kata juru bicara TikTok.

Kendati begitu kesepakatan antara ByteDance, perusahaan pemilik TikTok yang berbasis di Beijing, dan Oracle, Walmart, dan investor AS lainnya masih membutuhkan persetujuan dari Komite Investasi Asing yang dipimpin Departemen Keuangan di Amerika Serikat, serta otoritas China.

Sebagai entitas terpisah, TikTok harus mengajukan IPO di bursa saham AS dalam waktu satu tahun setelah kontrol mayoritas dialihkan dari ByteDance ke kepentingan yang berbasis di AS, dalam hal ini Oracle.

Selain itu, TikTok akan diminta untuk menunjuk dewan direksi yang seluruhnya terdiri dari warga AS.

Sementara itu, TikTok pada Jumat (18/9/2020) pukul 23.00 waktu setempat telah mengajukan gugatan untuk meminta perintah AS menghentikan keputusan Departemen Perdagangan bahwa TikTok (dan aplikasi milik China lainnya, WeChat) tidak lagi diizinkan untuk diunduh dari toko aplikasi setelah pukul 11:59 malam pada hari Minggu.

Gugatan tersebut diajukan ke pengadilan distrik federal di Washington, DC.

Dalam gugatan tersebut, TikTok menuduh bahwa pemerintahan Trump mengambil tindakan karena alasan politik ketimbang 'ancaman yang tidak biasa dan luar biasa' ke Amerika Serikat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait