URtech

Microsoft Gagal Caplok TikTok, ByteDance Pilih Oracle?

Afid Ahman, Senin, 14 September 2020 09.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Microsoft Gagal Caplok TikTok, ByteDance Pilih Oracle?
Image: Microsoft dipastikan gagal mengakuisisi TikTok di AS, kandidat terkuat tinggal Oracle (News18)

AS - Harapan Microsoft mencaplok TikTok pupus setelah ByteDance menolak tawaran raksasa teknologi pembuat Windows.

Hal ini disampaikan Microsoft lewat blog resminya pada, Minggu malam (13/9/2020) waktu setempat.

"ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft. Kami yakin proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional," tulis Microsoft.

"Untuk melakukan ini, kami akan membuat perubahan signifikan untuk memastikan layanan memenuhi standar tertinggi untuk keamanan, privasi, keamanan online, dan memerangi disinformasi, dan kami memperjelas prinsip ini dalam pernyataan bulan Agustus kami. Kami berharap dapat melihat bagaimana layanan berkembang di area penting ini," tambahnya.

Agustus lalu, Microsoft mengutarakan niatnya untuk mengakuisisi TikTok untuk operasional di AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru. 

Tak tanggung-tanggung perusahaan yang dipimpin Satya Nadella ini pun ingin menguasai media sosial berbagi video pendek itu seutuhnya.

Tapi bukan hanya Microsoft saja yang kepincut membeli TikTok. Ada sejumlah nama dari perusahan teknologi yang melakukan pembicaraan, namun yang menjadi lawan terberat adalah Oracle.

Setelah Microsoft gagal, Oracle menjadi kandidat terkuat yang bakal berhasil meminang TikTok. Dan konon kabarnya ByteDance telah memilih Oracle sebagai 'mitra teknologi terpercaya'.

Oracle disebutkan akan mengelola operasi cloud TikTok di AS.Ini berbeda dari penjualan langsung, dan tampaknya menunjukkan bahwa Oracle akan membantu menjalankan operasi TikTok di AS dengan teknologi cloudnya sendiri.

Soal kabar ini ByteDance belum buka mulut. Tapi kemungkinan akan diumumkan tidak lama lagi mengingat tenggat waktu 15 September yang diberikan Presiden Trump sudah di depan mata. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait