URnews

Buktikan Tak Ragu 'Potong Kepala', Kapolri Copot 7 Petinggi Polisi

Griska Laras, Selasa, 2 November 2021 09.30 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Buktikan Tak Ragu 'Potong Kepala', Kapolri Copot 7 Petinggi Polisi
Image: Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) malam. (Dok. Humas Polri)

Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membuktikan komitmennya untuk melakukan pembenahan internal Polri dengan mencopot 7 petinggi kepolisian dari beberapa wilayah.

Ketujuh petinggi kepolisian yang dicopot dari jabatannya di antaranya Dirpolairud Polda Sulbar Kombes Pol Franciscus X Tarigan, Kapolres Labuhan Batu Polda Sumut AKBP Deni Kurniawan, Kapolres Pasaman Polda Sumbar AKBP Dedi Nur Andriansyah, Kapolres Tebing Tinggi Polda Sumut AKBP Agus Sugiyarso, Kapolres Nunukan Polda Kaltara AKBP Saiful Anwar, Kapolres Luwu Utara Polda Sulawesi Selatan AKBP Irwan Sunuddin, dan Kapolres Nganjuk Polda Jatim AKBP Jimmy Tana.

Pencopotan tersebut tertuang dalam surat telegram nomor ST/2279/X/KEP/2021 per tanggal 31 Oktober 2021 yang ditandatangani AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada.

"Ini komitmen dan pernyataan Pak Kapolri soal 'ikan busuk mulai dari kepala'. Komitmen ini jelas untuk melakukan perubahan dan perbaikan untuk menuju Polri yang jauh lebih baik lagi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan resminya, Selasa (2/11/2021).

Sebelumnya, Kapolri Sigit Listyo Prabowo menyinggung pepatah 'ikan busuk dimulai dari kepala' saat memberikan arahan di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Rabu (27/10/2021).  

Menurut Sigit, pepatah itu menggambarkan segala permasalah internal di kepolisian terjadi karena pimpinannya bermasalah dan tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

"Ada pepatah, 'ikan busuk dimulai dari kepala'. Kalau pimpinannya bermasalah, bawahannya akan bermasalah juga.Pemimpin tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan. Jadi harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri," paparnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait