URtrending

Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Mahfud MD: Pelaku Perlu Ditindak Polisi

William Ciputra, Minggu, 20 November 2022 09.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Mahfud MD: Pelaku Perlu Ditindak Polisi
Image: Ditjen PP Kemenkumham

Jakarta - Kasus perundungan di SMP Plus Baiturrahman, Bandung mendapat perhatian luas masyarakat, tak terkecuali Menkopolhukam Mahfud MD. 

Melalui unggahan di Twitter, Mahfud tampak me-retweet pemberitaan stasiun televisi nasional yang menjelaskan perihal bullying tersebut. Menurut Mahfud, pelaku dalam bullying ini perlu ditindak oleh aparat kepolisian. 

“Ini sungguhan atau sekadar main2 utk konten medsos? Ada bagian2 yg terlihat sekedar acting agar dilihat serius. Tapi kalau ini sungguhan sbg penganiayaan maka pelakunya harus ditindak oleh polisi,” cuit Mahfud seraya menandai akun Divisi Humas Polri, dikutip Urbanasia, Minggu (20/11/2022). 

Adapun dugaan bullying ini berawal dari video viral yang salah satunya diunggah akun Twitter @salmandoang. Dalam video itu, tampak seorang siswa mengenakan baju olahraga berwarna biru dengan tulisan ‘SMP Plus Baiturrahman’ yang sedang duduk di kursi paling depan. 

Sejurus kemudian, datang siswa lain yang mengenakan baju batik. Ia tampak menghampiri siswa berbaju olahraga tadi dan memasangkan helm merah kepadanya. 

Tak lama kemudian siswa berbaju batik yang diduga pelaku itu menendang kepala korban sebanyak tiga kali. Terlihat juga teman lainnya ikut memukul kepala korban menggunakan tangan, sementara lainnya hanya menyaksikan dan tertawa. 

Akun Twitter itu kemudian men-tag Disdik Kota Bandung dan Polrestabes Bandung. Namun pantauan Urbanasia cuitan itu belum mendapatkan respons.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, keluarga korban bakal datangi sekolah untuk meminta penyelidikan. Keluarga korban juga meminta untuk bertemu dengan terduga pelaku dan keluarganya.

"Sekolahnya nggak bereaksi apa-apa setelah pihak keluarga ngadu ke sana, bahkan terkesan menutupi. Guru-gurunya berdalih nggak tahu dan temen-teman sekelasnya juga nggak mau cerita, pada takut. Nggak tau kenapa," jelas paman korban. 

"Sejauh ini Senin pihak keluarga rencananya akan datang ke sekolah lagi untuk melanjutkan prosesnya di sana. Besok akan menghubungi pihak keluarga pembully ini," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait