URnews

Buntut Kasus Pemerkosaan, Wanita Ukraina Potong Rambut Agar 'Kurang Menarik' Bagi Tentara Rusia

Fauzah Thabibah, Sabtu, 9 April 2022 11.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Buntut Kasus Pemerkosaan, Wanita Ukraina Potong Rambut Agar 'Kurang Menarik' Bagi Tentara Rusia
Image: Mobil tentara Rusia dengan simbol huruf ā€˜Zā€™. (Twitter @kamilkazani)

Jakarta - Invasi Rusia ke Ukraina belum kunjung usai. Masyarakat Ukraina berusaha menggunakan segala cara yang mungkin untuk menyelamatkan hidup mereka. Menurut Wakil Wali Kota Ivankiv Maryna Beschastna, para wanita di Ukraina memotong rambut mereka agar 'kurang menarik' bagi pasukan Rusia.

Upaya ini dilakukan untuk menghentikan tentara Rusia memperkosa mereka. Dalam beberapa minggu terakhir, muncul kisah-kisah memilukan dari beberapa kota di Ukraina yang mengklaim bahwa tentara Rusia telah memperkosa wanita dan anak perempuan di depan keluarga mereka.

Melansir Indiatimes (9/4/22), laporan yang dikonfirmasi dari Ukraina mengklaim dua gadis remaja diperkosa di Ivankiv. Maryna Beschastna mengatakan para wanita di kota tersebut memotong rambut mereka agar terlihat ‘kurang menarik’ bagi tentara Rusia.

“Ada kasus di satu desa, dan dua saudara perempuan diperkosa… anak perempuan berusia 15 dan 16 tahun… anak-anak. Wanita ditarik dengan rambut mereka keluar dari ruang bawah tanah mereka sehingga mereka bisa menyalahgunakan mereka. Gadis-gadis mulai memotong pendek rambut mereka agar kurang menarik, jadi tidak ada yang melihat mereka lagi,” ucap Maryna Beschastna.

Sementara itu, Charity Human Rights Watch (HRW) mengatakan telah menemukan bukti ‘kekejaman dan kekerasan yang disengaja dan tak terkatakan’ terhadap warga sipil Ukraina, yang harus diselidiki sebagai kejahatan perang.

Kasus memilukan lainnya juga muncul dari seorang penata rias bernama Anastasiia Subacheva di Ukraina yang mengaku mengenali korban pembantaian di Bucha, Ukraina melalui cat kuku yang ada di tubuhnya.

Anastasiia Subacheva melihat tangan yang terawat sempurna dengan cat kuku merah dan putih. Sangat mudah untuk mengenalinya hanya dalam satu pandangan karena tangan yang 'sangat terawat' itu adalah tangan yang dia lihat berkali-kali memegang kuas atau lipstik.

Ia berkata bahwa hatinya merasa hancur ketika melihat temannya terbaring tak bernyawa di jalan setelah pasukan Rusia melancarkan serangan lain di kota itu.

Duta Besar Inggris untuk Ukraina Melinda Simmons ikut berbicara soal kejadian memilukan tersebut melalui cuitannya di Twitter.

"Pemerkosaan adalah senjata perang. Meskipun kami belum mengetahui sepenuhnya penggunaannya di Ukraina, sudah jelas bahwa itu adalah bagian dari gudang senjata (Rusia). Perempuan diperkosa di depan anak-anak mereka, anak perempuan di depan keluarga mereka, sebagai tindakan penaklukan yang disengaja. Pemerkosaan adalah kejahatan perang.”

Menurut dugaan terbaru angkatan bersenjata di Ukraina pada Senin (4/4/22), lebih dari 300 kasus pemerkosaan oleh pasukan Rusia, termasuk gadis berusia 12-16 tahun, telah dilaporkan di Ukraina.

"Rusia memperkosa Ukraina. Mereka mengebom kota-kota kita, menjarah, membunuh, memperkosa wanita.Tentara Rusia adalah "pemerkosa tanpa batas moral," kata militer Ukraina, demikian Indiatimes.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait