URnews

Buntut Kematian Gilang, Kantor Sekretariat Menwa UNS Ditutup

Ika Virginaputri, Jumat, 29 Oktober 2021 16.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Buntut Kematian Gilang, Kantor Sekretariat Menwa UNS Ditutup
Image: Menwa UNS. (Ilustrasi/Instagram @menwa_uns)

Jakarta - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akhirnya menutup Sekretariat Korps Mahasiswa Siaga (Resimen Mahasiswa/Menwa), buntut dari meninggalnya Gilang Endi Saputra pada 24 Oktober saat mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) dasar.

Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap 23 saksi dari UNS, ada dugaan kekerasan yang terjadi selama diklat tersebut berlangsung. Meski begitu, polisi belum menetapkan tersangka dari kasus ini.

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, menyatakan ditutupnya Menwa UNS sekaligus menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Gilang.  

Baca Juga : Polisi Ungkap Penyebab Kematian Gilang yang Tewas saat Diklat Menwa UNS

“Kami lakukan penutupan dan kunci dibawa oleh pembina,” kata Sutanto.

Sutanto menyatakan pihak kampus tidak hanya merasa sedih atas meninggalnya Gilang Endi Saputra, tapi juga marah karena seharusnya kampus menjadi tempat yang aman, bukan malah membahayakan mahasiswanya.

Sutanto menjamin UNS yang saat ini sudah membentuk tim evaluasi dan investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut akan melakukan tindakan tegas jika nantinya ditemukan unsur kelalaian dan kekerasan dalam acara diklat Menwa itu.

Baca Juga : BEM UNS Temukan 6 Kejanggalan Kematian Gilang saat Diklatsar Menwa

“Pasti ada hukuman yang jelas. Karena kami juga bergerak di sini ada aturan normatifnya tentang tata kehidupan di kampus. Kalau memang itu kelalaian atau bahkan mungkin kesengajaan dan itu dilakukan mungkin secara bersama-sama dan kolektif dalam kelembagaan itu. Kenapa tidak kita harus mengambil sikap tegas. Ini urusannya sudah manusia,” kata Sutanto lagi.

Tak hanya Menwa, UNS juga membekukan unit kegiatan mahasiswa lain seperti Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) yang berpotensi menimbulkan kejadian serupa.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Ahmad Yunus, juga lewat keterangan tertulis, Jumat (29/10/2021).

“Sementara ini kita hentikan semua kegiatan-kegiatan fisik baik di dalam maupun di luar kampus, termasuk juga Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Itu kan berisiko,” tulis Yunus.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait