URtrending

Buntut Ketegangan di Sheikh Jarrah, Terjadi Bentrok di Masjid Al-Aqsa 

Nivita Saldyni, Sabtu, 8 Mei 2021 13.54 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Buntut Ketegangan di Sheikh Jarrah, Terjadi Bentrok di Masjid Al-Aqsa 
Image: Warga Palestina bereaksi ketika polisi Israel menembakkan granat setrum selama bentrokan di kompleks Masjid Al Aqsa, di Yerusalem, (7/5/2021). Sumber: ANTARA FOTO/REUTERS / Ammar Awad/aww.

Jakarta - Beberapa hari terakhir, media sosial dipenuhi dengan #SaveSheikhJarrah. Bahkan hingga Jumat (7/5/2021) tagar ini masih menduduki jajaran trending topik Twitter dunia.

Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Mungkin pertanyaan itu yang ada di benak Urbanreaders. Untuk menjawab pertanyaan itu, yuk simak ulasan Urbanasia berikut ini.

Sejumlah Warga Palestina Terancam Digusur dari Rumahnya di Sheikh Jarrah

Berdasarkan laporan Jerusalem Post, semua bermula dari sejumlah keluarga di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang terancam digusur dari rumah mereka, Minggu (2/5/2021) lalu. Hal ini terjadi setelah pengadilan Israel memutuskan bahwa rumah-rumah itu milik pemukim Israel sebelum 1948.

Setidaknya ada enam keluarga Palestina yang harus segera angkat kaki dari rumah mereka demi pemukim Israel. Adapun batas waktu yang diberikan, menurut laporan Al Jazeera hanyalah sampai Kamis (6/5/2021) lalu. Pengadilan yang sama juga memutuskan tujuh keluarga lain harus meninggalkan rumah mereka selambat-lambatnya 1 Agustus mendatang.

Sehingga menurut catatan terdapat sekitar 58 orang Palestina, termasuk 17 anak-anak yang bakal dipindahkan secara paksa dari rumah mereka untuk para pemukim Israel. Bagi orang Palestina, aksi ini sama halnya dengan kelanjutan pembersihan etnis yang dimulai dengan Nakba pada 1948.


Polisi Israel Serbu Sheikh Jarrah, Serang Warga Palestina

Menurut laporan Al Jazeera, Senin (3/5/2021) pasukan polisi Israel telah menyerbu lingkungan Sheikh Jarrah dan menyerang penduduk di lingkungan setempat. Warga Pasukan dipukul, juga terkena tembakan gas air mata dan bom suara.

Dari serangan itu, setidaknya 20 warga Palestina terluka. Aksi itu pun berlanjut pada keesokan harinya. Beberapa media asing bahkan membagikan foto saat pasukan Israel menyerak fisik sejumlah penduduk di sana. Bahkan kabarnya hari itu sejumlah warga Palestina yang terancam diusir dari rumah mereka ditangkap dan ditahan.

1620456135-Screen-Shot-2021-05-08-at-1.39.28-PM.pngSumber: Peta Sheikh Jarrah. Sumber: Google Maps

Sheikh Jarrah sendiri merupakan distrik di Yerusalem Timur yang ditaklukkan Israel pada tahun 1967 dan dianeksasi. Aneksasi itu tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

Namun sejak Sejak 1956, telah ada 37 keluarga Palestina telah tinggal di 27 rumah di lingkungan tersebut. Jumlah tersebut termasuk 28 keluarga pengungsi dari Jaffa dan Haifa pada 1948.

Kemudian tahun 1967, Yerusalem Timur diduduki oleh Israel. Dan pada 1972, beberapa organisasi pemukim Yahudi Israel telah mengajukan gugatan terhadap keluarga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah. Mereka mengklaim bahwa tanah tersebut awalnya milik orang Israel. Pertempuran itu terus dilakukan hingga beberapa tahun terakhir hingga mengakibatkan 43 warga Palestina terlantar pada 2002, juga keluarga Hanoun dan Ghawi di tahun 2008 dan keluarga Shamasneh di tahun 2017.

Bentroknya Polisi Israel dan Warga Palestina di Kompleks Masjid Al-Aqsa 

1620456335-WhatsApp-Image-2021-05-08-at-1.19.07-PM.jpegSumber: Seorang warga Palestina berdoa sementara polisi Israel berkumpul setelah bentrokan di kompleks Masjid Al Aqsa, di Yerusalem, (7/5/2021). Sumber: ANTARA FOTO/REUTERS / Ammar Awad/aww.

Ketegangan masih berlangsung hingga malam Jumat terakhir di bulan Ramadan tahun ini, 7 Mei. Menurut laporan Reuters, ada 178 warga Palestina dan enam polisi Israel yang terluka setelah bentrok yang terjadi di Masjid Al-Aqsa dan berujung pembubaran jamaah salat Isya. Bahkan 88 warga Palestina harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena tembakan.

Sementara ketegangan di Yerusalem sendiri meningkat sejak beberapa minggu terakhir. Mulai dari protes warga Palestina atas pembatasan akses oleh Israel ke beberapa bagian Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadan sampai yang terbaru pengusiran keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah demi pemukim Israel.

Merespons aksi tersebut, PBB pun angkat bicara. Melalui Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Rupert Colville, PBB meminta Israel segera menghentikan langkahnya.

"Kami meminta Israel untuk segera membatalkan semua penggusuran paksa," kata Colville kepada wartawan, dikutip pada Sabtu (8/5/2021).

"Kami ingin menekankan bahwa Yerusalem Timur tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina yang diduduki di mana hukum humaniter internasional berlaku. Kekuatan pendudukan tidak dapat menyita properti pribadi di wilayah pendudukan," imbuhnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait