Beautydoozy

Cara Brand Lokal Perkuat Bisnis di Industri Kecantikan

Kintan Lestari, Senin, 29 Agustus 2022 11.44 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cara Brand Lokal Perkuat Bisnis di Industri Kecantikan
Image: Bisnis digital (Pixabay/StartupStockPhotos)

Jakarta - Industri kecantikan di Tanah Air kian besar. Itu ditandai dengan munculnya beragam produk kecantikan lokal. Hal itu sejalan dengan data Kementerian Perindustrian RI pada tahun 2021, yang menyebut Indonesia akan menempati posisi lima besar pasar kecantikan terbesar dunia dalam satu dekade mendatang. 

Prediksi tersebut bukan tanpa sebab, mengingat di sepanjang 2020 lalu tercatat industri kecantikan Tanah Air tumbuh 9,39 persen, dan menyumbang 1,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah ini akan terus bertambah seiring kenaikan permintaan produk kecantikan yang makin meningkat dari tahun ke tahun.

Salah satu brand kecantikan lokal yang turut berkembang signifikan adalah Dew It. Brand yang didirikan pada tahun 2020 oleh Rachel Lakhiani itu menjadi pionir produk skincare dan bodycare berkonsep handsfree. Di tengah persaingan yang kian ketat di industri kecantikan, Dew It memperkuat sepak terjangnya dengan bergabung ke ekosistem brand aggregator Tjufoo. 

“Sebagai merek yang tumbuh di tengah booming industri kecantikan lokal yang memberdayakan jaring audiens online, Dew It sangat optimis terhadap prediksi pertumbuhan pesat bisnis terkait dalam beberapa tahun ke depan. Namun, di sisi lain, kami tidak memungkiri adanya kekhawatiran atas masih adanya kendala-kendala yang menghambat laju bisnis Dew It. Keputusan untuk bergabung dengan ekosistem Tjufoo adalah sebuah pilihan tepat, mengingat luasnya dukungan yang diberikan bagi kami dalam upaya meningkatkan skala bisnis secara maksimal,” ucap Rachel Lakhiani, founder & CEO  Dew It.

Lewat kerjasama dengan Tjufoo, Dew It optimis sinergi mereka berpeluang untuk mendisrupsi industri kecantikan Tanah Air, yakni melalui komitmen untuk meningkatkan margin keuntungan dengan meredefinisi strategi bisnis yang didukung oleh analisis data komprehensif, sehingga memperluas eksposur brand terkait secara online dan offline, agar lebih dikenal dan lebih mudah diakses oleh pelanggan.

Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, mengungkap terjalinnya kerjasama ini karena dia melihat Dew It merupakan brand dengan potensi pasar yang besar dan karena brand ini sangat adaptif dan agile dalam membaca dinamika tren industri kecantikan dalam negeri.

“Mereka tumbuh dengan identitas merek yang bagus dan relevan dengan kondisi beauty market Indonesia saat ini. Melalui ekosistem progresif yang dimiliki Tjufoo, kami berkomitmen membantu Dew It memperkuat manajemen sumber daya dan potensi bisnisnya di pasar kecantikan dalam negeri,” ujarnya.

“Dew It memahami betul banyak konsumen kecantikan mengeluh tentang kurang praktisnya proses pengaplikasian skincare dan bodycare, yang kemudian menginspirasi mereka untuk menciptakan rangkaian produk kecantikan berkonsep handsfree. Inovasi ini berpotensi membentuk diferensiasi yang mampu mendisrupsi pasar,” lanjut TJ Tham optimis.

Alasan lain yang membuat Tjufoo yakin untuk merangkul Dew It adalah pesan kuat atas kepemimpinan perempuan dalam operasional bisnisnya, yang diharapkan bisa menginspirasi para pebisnis perempuan lainnya untuk menumbuhkan bisnisnya secara berkelanjutan.

“Ke depannya, Dew It akan mendapat lebih dari sekadar funding, namun juga kesempatan membangun bisnis secara lebih sustainable melalui akses-akses yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan berbeda dari para brand, seperti saluran distribusi, riset, data platform & analytics, hingga optimalisasi infrastruktur dan rantai pasok,” tutupnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait