Cegah Penyebaran Corona, Pedagang Pecel Lele dan Sate Madura Diimbau Tak Mudik Lebaran
Surabaya - Siapa sih yang nggak kenal warung Pecel Lele Lamongan? Warung tenda yang khas berselimut spanduk putih berisi tulisan dan gambar menu makanan berwarna mencolok dengan beratapkan terpal ini sangat mudah ditemui di berbagai daerah.
Sayangnya, di tengah maraknya wabah virus corona, ribuan pedagang kaki lima asal Lamongan, Jawa Timur yang tersebar di hampir seluruh Indonesia itu jadi terkena imbasnya.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Lamongan, Fadeli yang hari ini bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Kami cukup prihatin dengan dinamika yang terjadi saat ini. Beberapa pedagang ada yang sudah mengalihkan dagangan, dari yang biasanya jualan di tepi-tepi jalan, sekarang sudah lewat online," kata Fadeli saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (28/3/2020).
Nah, menghadapi masalah pandemi corona ini, ia pun mengimbau untuk seluruh pedagang kaki lima asal Lamongan untuk memaksimalkan usahanya dan tetap di perantauan hingga lebaran mendatang.
"Kami selaku Bupati terus memberikan imbauan kepada masyarakat Lamongan yang ada di perantauaan, kami mengharapkan tidak perlu pulang, baik pulang sekarang atau pun saat hari raya nanti," katanya.
Meski begitu, ia mengaku ada sekitar 900 orang yang terlanjur pulang ke Lamongan. Mereka di antaranya berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Makssar, dan beberapa kota besar lainnya.
"Yang sudah pulang sudah dilakukan pengecekan di puskesmas, pendataan juga. Yang sudah pulang sudah terdeteksi, tidak ada yang meningkat dari ODR ke ODP ataupun seterusnya. Semuanya sehat-sehat," pungkasnya.
Selain Bupati Lamongan, turut hadir pula Ketua Koordinator Penjual Sate Madura, Maksum yang ikut hadir dalam pertemuan kali ini.
Ia menyampaikan bahwa para pedagang sate yang tersebar di seluruh Indonesia juga turut terkena dampak dengan merebaknya wabah virus corona ini.
"Kami sudah terus kontak, sebagian besar mereka sudah sepakat untuk tidak pulang kampung. Terkait dengan Idul Fitri, saya juga berharap teman-teman saya para pedagang sate semua seperti tahun-tahun sebelumnya, kalaupun terpaksa memang harus pulang, tunggulah sampai kondisi mereda," kata Maksum, perwakilan Iksas Madura.
Ia pun berharap, rekan-rekan pedagang Sate Madura yang biasanya pulang saat Idul Adha bisa pulang kampung saat kondisi sudah membaik.
"Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari upaya, kesadaran teman-teman. Sekurang-kurangnya sampai Idul Adha. Mudah-mudahan nanti sudah berkurang dan berhenti (wabah COVID-19)," katanya.
Sementara itu, Khofifah pun turut menyampaikan sejumlah rekomendasi yang didapat dari hasil pertemuan ini.
"Hasil dari pertemuan kami, menyampaikan bahwa apa yang sudah jadi kebijakan Pak Presiden yaitu relaksasi pembayaran bagi UMKM ini yang beliau (para pedagang) ingin segera dilaksanakan oleh masing-masing lembaga perbankan karena beliau masih ditagih," kata Khofifah.
Tak hanya kepada pihak perbankan, pegadaian dan koperasi juga diharapkan bisa memberikan stimulus yang sama untuk membantu para pelaku di sektor UMKM.
"Selain relaksasi perbankan maka yang juga diharapkan adalah pegadaian. Pegadaian ini mereka minta untuk dapat stimulus yang sama. Ketiga yaitu koperasi," pungkasnya.