URstyle

Celana Jeans dari Abad ke-19 Dilelang, Laku Rp 1,3 Miliar

Griska Laras, Jumat, 14 Oktober 2022 14.56 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Celana Jeans dari Abad ke-19 Dilelang, Laku Rp 1,3 Miliar
Image: Denim langka/Instagram@denimdoctors

Jakarta – Celana jeans Levi’s bekas dari abad ke-19 laku terjual dengan harga fantastis di acara lelang di kota kecil Mexico. 

Celana yang ditemukan di bekas penambangan terlantar itu dibeli oleh dua kolektor denim vintage, Kylie Hunter dan Zip Stevenson. Hunter dan Stevenson membeli jeans tersebut bersama - sama. Hunter membayar 90 persen, sedangkan Stevenson membayar 10 persen sisanya. 

Koleksi denim Levi’s dari tahun 1880-an tersebut laku terjual seharga US$ 87.400 atau sekitar Rp 1,3 miliar, yang menjadi harga termahal yang pernah dibayarkan untuk sepasang denim. 

“Kami tidak berencana membeli jeans bersama-sama sampai lelang dimulai, itu  agak gila jika kita mengingatnya lagi,” kata Stevenson kepada CNN yang dikutip Urbanasia, Jumat (14/10/2022).  

Stevenson sendiri sudah menjadi kolektor denim di Los Angeles selama hampir tiga dekade. Tapi dia belum pernah menemukan celana jeans yang seperti ini. Meski tampak usang, ukuran dan kondisinya masih bisa dipakai. 

1665734093-Denim-Doctors.jpgSumber: Denim langka/Instagram@denimdoctors

“Ada beberapa titik lembut pada jeans, yang bisa diperbaiki menggunakan sedikit penguat. Selain itu jeans ini super duper solid,” kata Stevenson. 

“Saya bisa dengan mudah membayangkan Johnny Depp atau Jason Momoa memakainya,” lanjutnya. 

Jadi Daya Tarik Utama di Pusat Lelang 

Celana jeans Levi’s ini dilelang di Durango Vintage Festivus, di pinggiran kota kecil Aztec. Acara tersebut digelar oleh seorang ahli denim vintage Brit Eaton selama empat hari. 

Eaton menyebut, koleksi jeans Levi’s abad ke - 19 itu menjadi daya tarik utama. Dia awalnya tidak ingin menjual celana jeans tersebut, namun karena sangat langka akhirnya dia menjualnya dengan harga tinggi. 

“Saya telah melakukan bisnis ini selama seperempat abad dan harga rata - rata jeans vintage bernilai sekitar US$ 100. Jadi, menemukan sepasang jeans yang berharga ini adalah sekali seumur hidup,” katanya. 

Selain bahannya yang masih solid, celana jeans tersebut merupakan saksi sejarah kelam di Amerika Serikat. Di  saku bagian dalam celana tersebut terdapat kalimat ‘satu - satunya jenis yang dibuat oleh buruh putih’. 

Dilaporkan The Wall Street Journal, perusahaan Levi’s menggunakan slogan ini setelah AS melarang buruh Cina masuk ke Amerika pada 1882 melalui Undang - Undang anti Cina. 

Namun Levi’s membatalkan kebijakan dan penggunaan slogan ini pada 1890-an, beberapa dekade sebelum undang-undang tersebut dicabut pada 1943. 

Stevenson berencana menjual kembali celana jeans langka tersebut. Namun Hunter tampaknya lebih suka jika koleksi tersebut dipajang di Museum Smithsonian atau Metropolitan Museum of Art. 

Untuk saat ini mereka disimpan di brankas dekat toko museum denim milik Stevenson di Los Angeles. 

“Kami akan mempertimbangkan untuk menawarkan denim kepada pembeli pribadi yang sangat tertarik, tapi juga pemiliknya lebih suka denim dipajang di museum seperti Smithsonian atau Metropolitan Museum of Art.”

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait