URnews

Cerita Warga Sipil Ukraina yang Ikut Lawan Rusia Demi Negara

Ahmad Sidik, Rabu, 11 Mei 2022 16.03 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita Warga Sipil Ukraina yang Ikut Lawan Rusia Demi Negara
Image: Ilustrasi - pasukan militer Ukraina. (Dok. Kementerian Pertahanan Ukraina via mil.gov.ua)

Jakarta - Konflik tak berujung antara Rusia-Ukraina, menarik maju sejumlah warga sipil Ukraina untuk ikut melawan dalam mempertahankan negara.

Pertempuran terus terjadi di wilayah Donbas, memaksa warga untuk pergi meninggalkan daerah konflik demi keselamatan diri.

Di tengah perlawanan sengit Ukraina, sejumlah warga sipil tergerak untuk menjaga wilayah dari invasi Rusia. Meninggalkan kehidupan aman, beragam profesi non-militer merapat ke daerah selatan Izyum sebagai titik kunci perlawanan Ukraina.

Seorang manajer logistik di Poltava, timur laut Ukraina, Anna Arhipova (22) menguatkan diri untuk terlibat dalam perlawanan Ukraina.

Dilansir dari CNN World, ketakutan Anna dalam peperangan bukanlah kekerasan, melainkan kontribusinya yang dirasa tidak berguna. Sehingga, ia mendaftar sebagai sopir truk pickup mendatangi daerah-daerah konflik.

Di sisi lain, tak jarang ia dipandang sebelah mata oleh rekannya karena perempuan seorang diri.

“Semua orang mengatakan kepada saya bahwa saya harus melahirkan, memasak, bersih-bersih, dan mengurus rumah tangga, bukan di sini,” kata Anna mengutip CNN World, Rabu (11/5/2022). “Itu sangat mengganggu saya. Saya menjawab bahwa saya ingin melahirkan, saya tidak akan berada di sini,” sambungnya.

Tak kalah, seorang software engineer, Alex (34) turut berperan dalam mempertahankan Ukraina. Tinggal di tempat strategis, ia relakan rumahnya untuk dilubangi sedalam lima meter, dan tidur di sebuah mobil tank milik Rusia di minggu pertama perang.

“Ini seperti mobil tank pribadi saya, saya seperti komandan dan pemilik tank,” kata Alex dikutip dari CNN World.

Seorang penulis dan penyair, Vlad Sord (27) berjuang mempertahankan negara sejak remaja pada tahun 2014. Di tengah peperangan, Vlad juga mengumpulkan dan mendokumentasikan suasana perang.

“Saya memiliki ingatan yang sangat baik untuk dialog itu sendiri, dan saya menggunakannya, saya menulis semuanya,” pungkas Vlad.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait