URtainment

Cerita WNI di Milan saat Italia Diisolasi Total karena Corona

Ken Yunita, Jumat, 13 Maret 2020 18.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita WNI di Milan saat Italia Diisolasi Total karena Corona
Image: istimewa

Jakarta - Italia menjadi negara dengan tingkat ‘pertumbuhan’ tertinggi kedua setelah Cina. Pemerintah Italia pun telah memberlakukan isolasi total untuk seluruh wilayah Italia sejak 7 Maret hingga 3 April 2020.

Isolasi ini dimaksudnya untuk menekan jumlah persebaran virus corona di negara itu. Hingga kini, jumlah pasien virus corona di Italia telah mencapai lebih dari 15 ribu kasus.

Jumlah korban jiwa yang meninggal akibat virus ini telah mencapai lebih dari 1.000 orang. Sementara pasien yang sembuh juga telah mencapai lebih dari 1.000 orang.

Lalu bagaimana kehidupan warga Italia saat ini? Termasuk para WNI yang ada di sana.

Seorang WNI yang tinggal di Milan Rieska Wulandari sempat menceritakan kondisi Milan dan bagaimana dia menjalani hari-hari isolasi total Italia.

Rieska mengatakan, saat ini seluruh warga Italia hampir melakukan segala aktivitas di rumah. Jika ada keperluan ke luar rumah, harus ada semacam form yang diisi.

“Keluar rumah untuk urusan logistik misalnya belanja boleh,” cerita Rieska saat berbincang dengan Urbanasia, Rabu (11/3/2020).

“Hal yang berkaitan dengan kerja misal ambil tugas kantor, antar paket kalau dia kurir boleh asal ada surat formal. Ada formnya bisa di download,” lanjutnya.

Untuk urusan logistik, menurut Riska juga nggak ada pengaruh berlebihan. Karena selama ini, bisnis penjualan di Italia memang sudah dikotrol oleh pemerintah.

“Sampai saat ini, kami bersyukur bahan logistik masih bisa kami dapatkan karena pemerintah tetap membuka toko sembako dan harga juga masih relatif stabil,” kata Rieska.

“Karena ada peraturan khusus mengenai harga dan perlindungan konsumen, didukung dengan pemenuhan logistik, semua diperhitungkan matang. Bahkan saat Natal dan hari raya pun, toko tidak menaikkan harga sembako dan mereka yang melanggar, hukumannya berat bisa dipenjara,” lanjut Rieska yang sehari-hari seorang ibu rumah tangga dan jurnalis freelance ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait