URnews

Dapat Aliran Dana Rp 2,1 Triliun, Xendit Jadi Unicorn Baru Indonesia

Afid Ahman, Selasa, 21 September 2021 17.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dapat Aliran Dana Rp 2,1 Triliun, Xendit Jadi Unicorn Baru Indonesia
Image: Startup Xendit. (Xendit)

Jakarta - Bertambah lagi jumlah startup Indonesia yang menyandang gelar Unicorn. Setelah Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak, kini Xendit masuk dalam daftar.

Xendit merupakan perusahaan infrastruktur pembayaran (fintech). Mereka baru saja dikucuri dana segar sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun dari funding round seri C yang dipimpin oleh Tiger Global Management dan diikuti oleh sejumlah investor. 

Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya, sehingga dapat ekspansi ke negara-negara di Asia Tenggara.

"Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik pemilik toko kecil di Instagram, sampai perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit.

Xendit sendiri didirikan oleh Moses Lo pada tahun 2015. Startup fintech ini menyediakan layanan berupa sistem pembayaran (payment gateway) untuk memudahkan proses transaksi pelaku bisnis, mulai dari UMKM, startup, e-commerce, hingga perusahaan besar.

"Infrastruktur pembayaran digital Xendit memungkinkan para pelaku usaha baru di kawasan Asia Tenggara untuk dapat menerima pembayaran dengan lebih cepat, dan mendukung para perusahaan besar dengan layanan finansial modern kelas dunia," terang Moses.

Xendit memiliki target untuk dapat membantu UMKM dapat bertransaksi secara digital. Target ini sejalan dan dibuat untuk mendukung target Bank Indonesia dan pemerintah untuk membawa lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2025.

Startup ini juga berupaya meningkatkan layanan dengan menciptakan produk dan fitur yang akan memberikan nilai tambah dalam mempermudah proses bisnis merchant Xendit, seperti sistem pencegahan penipuan, asuransi tolak bayar dan pinjaman modal bagi bisnis-bisnis pengguna Xendit.

Menyusul kesuksesannya di Indonesia, Xendit telah memasuki pasar Filipina dan dalam kurun waktu satu tahun juga telah menjadi salah satu pemain pembayaran terbesar di negara tersebut.

Xendit mencatatkan peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200% year over year di Indonesia dan Filipina, melanjutkan rekam jejak kami yang tumbuh lebih dari 10% dari bulan-ke-bulan, sejak awal pendirian kami,” jelas Tessa Wijaya, Co-Founder & COO Xendit.

Sebelumnya, Xendit mengantongi pendanaan Seri-B yang dipimpin oleh Accel pada bulan Maret 2021. Secara total, Xendit telah menggalang Rp3,4 triliun (USD 238 juta) sejak tahun 2015. Xendit juga merupakan startup teknologi Indonesia pertama lulusan program inkubator YCombinator.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait