URguide

D'Bos, Box Pembasmi Virus Buatan Universitas Dinamika Surabaya

Nivita Saldyni, Rabu, 1 Juli 2020 12.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
D'Bos, Box Pembasmi Virus Buatan Universitas Dinamika Surabaya
Image: D'Bos, Dinamika Box of Sterilisation. (Dok. Universitas Dinamika (STIKOM) Surabaya)

Surabaya - Inovasi untuk menyambut tantanan hidup normal baru dilakukan Universitas Dinamika atau yang dikenal STIKOM Surabaya. Selain menyiapkan protokol kesehatan yang ketat di area kampus, STIKOM Surabaya kini punya D'Bos (Dinamika Box of Sterilisation) yang berfungsi membasmi kuman, bakteri maupun virus pada benda loh!

Nah, Kepala Bagian Administrasi Umum STIKOM Surabaya, Indra Gunawan mengatakan pihaknya telah memiliki dua unit box D'Bos yang berdesain seperti rak buku itu.

“Dua box tersebut kami letakkan di Pos 1 (keamanan) dan juga perpustakaan,” kata Gunawan di Undika, dalam rilisnya, Rabu  (1/7/2020).

Gunawan menyebut, penggunaan cahaya ultra violet (UV) dalam D'Bos ini terinspirasi dari alat sterilisasi di ruang operasi rumah sakit yang punya fungsi untuk membunuh kuman maupun bakteri. Untuk itu dibuatkan D'Bos dan diletakan di lokasi yang sering menerima barang dari luar, seperti pos keamanan dan perpustakaan.

Dengan adanya D'Bos, maka paket barang dari luar yang seringkali diterima lewat Pos 1 bisa disterilisasi lebih dulu. Buku-buku yang telah dipinjam oleh pengunjung juga tak ketinggalan ikut disterilisasi.
 
“Jadi barang atau buku sudah bebas dari kuman, bakteri, atau virus ketika sampai pada orang atau peminjam lainnya,” pungkasnya.

Alat sederhana berukuran panjang dua meter dan lebar setengah meter ini menggunakan lampu UV 20 watt. Gunawan menyebut dengan desain tersebut, D'Bos telah mampu membunuh kuman, bakteri, dan virus pada barang dalam waktu sekitar 20 menit.

“Saya juga memasang reflektor agar cahaya UV bisa memantul dari segala arah. Dan barang bisa disterilkan pada semua sisi,” imbuhnya.

Sementara itu dalam perpustakaan STIKOM juga akan mulai menerapkan beberapa protokol. Kepala Bagian Perpustakaan Deasy Kumalawati menyampaikan pada transisi normal baru ini pihaknya akan membatasi jumlah pengunjung dan memberi pembatas tempat duduk agar tidak berkerumun.

Buku-buku yang baru dikembalikan juga akan disterilkan di D'Bos sebelum kembalu ke pustakawan.

“Setelah dimasukkan dalam box, petugas perpustakaan akan menyalakan lampu UV selama kurang lebih 20 menit. Kami menyebutnya karantina buku. Setelah itu akan dikembalikan ke rak dan bisa dipinjam oleh pustakawan lainnya,” kata Deasy.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait