URnews

Demo Penolakan Tambang di Pamekasan Diwarnai Bentrok Mahasiswa dan Polisi

Anita F. Nasution, Jumat, 26 Juni 2020 16.55 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Demo Penolakan Tambang di Pamekasan Diwarnai Bentrok Mahasiswa dan Polisi
Image: Bentrok mahasiswa dan polisi soal penolakan tambang ilegal di Pamekasan. (YouTube M-G ART)

Madura - Aksi penolakan terkait galian tambang ilegal di Pamekasan, Madura, Jawa Timur membuat 3 kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus dirawat di RSUD Pamekasan. 

Aksi yang terjadi pada Kamis, 25 Juni 2020 mengundang bentrok antara mahasiswa dan polisi yang menyebabkan salah satunya mengalami bocor di kepala. 

Ketua Cabag PMII Pamekasan Mohammad Lutfi menyampaikan bahwa mahasiswa yang mengalami bocor di bagian kepala tersebut bernama Ficky. 

Lutfi menyampaikan bahwa diduga kuat peristiwa yang dialami Ficky terjadi akibat aksi pukul yang dilakukan anggota kepolisian menggunakan tembak gas air mata. 

Tidak hanya Ficky, kader PMII lainnya yaitu Yasin mengalami luka di bagian dada serta Umam tampak lemas setelah diamuk oleh oknum polisi pada aksi tersebut. 

Aksi yang dilakukan oknum polisi ini tentu sangat disayangkan oleh pihak PMII dan banyak kalangan, karena seharusnya polisi bertindak sebagai aparat yang mengayomi berbagai bentuk kejadian yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 

Atas kejadian ini, Lutfi menyampaikan bahwa pihaknya masih akan melakukan diskusi dalam mengambil tindakan selanjutnya. 

"Kami belum bisa mengambil sikap soal tindakan polisi ini, kami akan diskusi dulu dengan pengurus," ujar Lutfi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait