URnews

Demonstran di Malang Minta Pemerintah Keluarkan Perppu UU Cipta Kerja

Shelly Lisdya, Selasa, 20 Oktober 2020 20.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Demonstran di Malang Minta Pemerintah Keluarkan Perppu UU Cipta Kerja
Image: Massa kembali menyuarakan aspirasinya tolak UU Cipta Kerja di Jalan Rajabali Kota Malang. (Lisdya Shelly/Urbanasia).

Malang - Ratusan massa yang tergabung dalam buruh Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia Komite Pusat Kota Malang dan mahasiswa kembali suarakan aspirasinya menolak UU Cipta Kerja.

Meski telat hingga beberapa jam dari waktu yang ditentukan pada surat pemberitahuan yang beredar akan dimulai pukil 07.00 WIB, para demonstran ini tetap melanjutkan orasinya.

Dari pantauan Urbanasia di lapangan, sekitar pukul 13.00 WIB para demonstran mulai memadati Jalan Rajabali dengan dipenuhi ratusan orang berkaus hitam dari kalangan mahasiswa. Sementara massa berkaus merah dari kalangan buruh. 

Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya sudah memutuskan walk out dari Aliansi Malang Melawan. Massa aksi kemudian melewati kawasan Rajabali menuju gedung DPRD Kota Malang.

Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Malang Melawan ini meminta pemerintah untuk menerbitkan Perppu Pembatalan UU Cipta Kerja.

Dalam orasinya, salah satu mahasiswa mengajak masyarakat Indonesia tolak UU Cipta Kerja. Bahkan mereka pun turut mengajak Polisi dan TNI untuk melepas baju dan bergabung dengan demonstran lainnya.

"Wahai polisi dan tentara. Ini pendidikan politik untuk bapak polisi dan tentara. Bahwa kami tidak mengajari bapak, tapi kami mohon pengertian dengan kondisi seperti ini," teriaknya.

Sekadar diketahui, para demonstran tersebut merupakan karyawan dari berbagai perusahaan. Dimulai dari PT Surya Sentra Sarana, PT Utama Mama, PT Makmur Jaya Kharisma, PT Karya Bina Sentausa.

Dalam surat edaran, ada pula tertulis Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Malang, dan Universitas Islam Negeri Malang.

Sekitar pukul 17.00 para demonstran kemudian meninggalkan Bunderan Tugu atau lebih tepatnya depan Gedung DPRD dan Balai Kota Malang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait