URstyle

Di Sidang Umum PBB, Sandiaga ‘Pamer’ Kebangkitan Pariwisata Indonesia

William Ciputra, Jumat, 6 Mei 2022 11.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Di Sidang Umum PBB, Sandiaga ‘Pamer’ Kebangkitan Pariwisata Indonesia
Image: Menparekraf Sandiaga Uno saat berbicara di Sidang Umum PBB. (Istimewa)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkesempatan menjadi pembicara dalam 'High-level Thematic Debate on Tourism' di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu (4/6/2022). 

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Sandi itu memaparkan kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia setelah dua tahun dihantam pandemi COVID-19. 

Sandi mengatakan, pandemi memberi dampak besar terhadap industri pariwisata dunia, yaitu turis internasional turun 73 persen dibanding tahun 2019. Dampaknya juga semakin besar karena pariwisata memiliki dampak lanjutan (multiplier effect) ke sektor lain. 

"Di Indonesia lebih dari 34 juta orang dengan mata pencaharian bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya mengutip siaran pers Kemenparekraf, Jumat (6/5/2022). 

Karenanya penting bagi setiap negara untuk mengubah konsep industri pariwisata yang lebih berkelanjutan. Dengan pariwisata global yang mulai tumbuh pascapandemi, sekarang saatnya untuk memulai transformasi ini. 

Sandi mengungkapkan Indonesia melihat tren positif dalam perjalanan dan pariwisata global dengan pertumbuhan 130 persen pada Januari 2022, dibandingkan dengan tahun 2021. 

"Namun, kami tidak boleh berpuas diri. Sangat penting bagi kita untuk tidak kembali ke pendekatan bisnis seperti biasa. Kita harus membangun kembali industri pariwisata dengan lebih baik, lebih berkelanjutan, dan lebih tangguh," tegas Sandi.

Pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan harus melihat tidak saja isu lingkungan atau kesejahteraan lingkungan. Tapi juga harus mengangkat martabat budaya lokal, masyarakat dan pengetahuan tradisional, serta menciptakan keseimbangan antara pariwisata massal dan pariwisata berkualitas.

Sandi menambahkan, keseimbangan harus diwujudkan oleh seluruh elemen penting yang saling berkaitan. Salah satunya, kerja sama seluruh multi-stakeholder. 

"Baik sektor swasta maupun publik perlu fokus untuk memiliki tujuan yang terukur dan metrik yang sebanding. Komponen-komponen ini sangat penting untuk perbaikan jangka panjang dan akuntabilitas pariwisata berkelanjutan," kata Sandiaga. 

Indonesia, kata Sandi, saat ini juga telah menjadi acuan dunia dalam penanganan pandemi COVID-19 dan keberhasilan dalam membangkitkan sektor pariwisata setelah dua tahun dihantam pandemi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait