URtrending

Dihujat Gegara Konten Bareng Dokter Koas, Jerome Polin Minta Maaf

Tim Urbanasia, Senin, 27 Februari 2023 13.54 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dihujat Gegara Konten Bareng Dokter Koas, Jerome Polin Minta Maaf
Image: Jerome Polin (Instagram/@jeromepolin)

Jakarta - Nama Jerome Polin kembali disorot netizen usai membuat video berisi guyonan yang dinilai tak berempati. Konten itu viral di media sosial dan menuai kontroversi.

Dalam video itu, Jerome bersama dua orang konten kreator TikTok sekaligus dokter koas kembar bernama Farhan Firmansyah dan Ekida Firmansyah. Mereka tampak berjoget dengan backsound lagu 'OMG' dari NewJeans.

"Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin," tulis keterangan dalam video yang diunggah akun Instagram @farhanfirms, dikutip Urbanasia, Senin (27/2/2023).

Ketiganya pun tampak mengenakan jas putih layaknya seorang dokter. Jerome juga terlihat mengalungkan stetoskop di lehernya.

Namun postingan video itu telah dihapus karena dibanjiri hujatan netizen. Pasalnya, kalimat dalam konten itu dianggap tidak etis untuk dijadikan bahan lelucon.

Bagaimana tidak, kalimat dalam video itu merupakan perkataan sensitif yang kerap digunakan dokter atau nakes mengabarkan kematian pasien di rumah sakit kepada keluarga.

Kritikan Netizen hingga Dokter

Salah seorang netizen di Twitter pun ikut memviralkan postingan video tersebut. Dia protes dengan sikap Jerome yang mempermainkan kalimat 'sakral' dan sensitif itu.

"Ngeliat kemaren pasien meninggal di dpn mataku, dan bilang ke keluarganya kalo harus dilepas monitor & O2 mask nya and my supervisor literally said those words… and seeing this insensitive influencer making fun of it. Wow, no wonder everyone hates you," kata @rizkahasanah di Twitter.

Menurutnya, Jerome kehilangan empati serta hati nurani karena tidak pernah berada di situasi menyedihkan itu.

Tak hanya Rizka, konten sensitif itu juga panen kritikan pedas dari banyak pengguna Twitter.

"Not a doctor tapi masih di rumpun kesehatan dan dulu pernah diajarin even dalam advertisement purposes sebenernya pakai atribut nakes itu umumnya ga boleh. lah ini dipake buat ngonten kaya begini kumaha ieu," tulis netizen.

"Seorang influencer yang katanya berilmu dan bijak, menggunakan kematian untuk bahan konten social media. ‘tapi saya disuruh oleh management bla bla bla’ you could’ve said no or even educate your team lah," respons salah seorang warga Twitter.

"Melihat tingkah laku Jerome telah mengingatkan saya akan sebuah nasehat lama, ‘menjadi pintar saja tidak cukup karena yang membedakan antara manusia dengan hewan adalah akal dan adab’,” timpal yang lain.

Selain netizen, seorang dokter bernama Andi Khomeini Takdir di Twitter pun ikut berkomentar mengenai video Jerome yang viral itu.

"Kalimat di video itu biasanya kami sampaikan kepada keluarga saat pasien sudah mendekati akhir hayat & semua upaya untuk coba menolong pasien sudah dikerahkan," terang Andi.

Jadi menurutnya, kurang pantas jika kalimat tersebut disangkutkan dengan konteks lain terlebih lagi untuk konten joget-joget.

"Mohon untuk lebih peka dan hati-hati," sambungnya.

Jerome Polin Minta Maaf

Berkaitan dengan video yang viral dan menuai kontroversi, Jerome Polin akhirnya meminta maaf dan meluruskan kesalahpahaman dalam konten yang ia buat.

"Terkait permasalahan tentang konten memakai atribut dokter disertai teks pada video, aku mohon maaf. Waktu itu, kami (aku, Ekida, dan Farhan) selesai shooting konten di youtube, lalu aku diajak untuk bikin konten dance di tiktok," kata Jerome.

Selepas syuting dan pulang, Farhan mengedit lalu mengunggah video itu di Instagram reels dan TikTok. Jerome juga mengaku sempat meninggalkan komentar di postingan video itu.

"Aku memang sempat berkomentar karena melihat gerakan kami yang gak kompak di video tersebut. Aku sudah melihat teks yang ada di video itu juga," lanjutnya.

Namun saat itu, Jerome berpikir bahwa teks di video tersebut ditujukan untuk gerakan mereka yang tidak kompak, tanpa berniat menyinggung hal lain.

Sayangnya, video tersebut mengundang berbagai persepsi dari netizen. Untuk itu Jerome menyampaikan permintaan maafnya.

"Aku paham konten dan teks tersebut bisa menimbulkan banyak persepsi dan jadi banyak disalahartikan, terlebih lagi karena kami memakai atribut dokter. Aku bener-bener minta maaf untuk hal ini. Ke depannya, aku dan tim akan berusaha untuk lebih bijak dan hati-hati lagi," tuturnya.

Sebagai konten kreator yang terlibat dalam video itu, Ekida dan Farhan pun telah men-take down postingan itu dan turut meminta maaf atas kelalaian mereka.

"Saya sebagai pembuat konten tersebut ingin memohon maaf sebesar-besarnya karena telah menimbulkan kesalahpahaman kepada teman-teman semua," tulis Farhan di Instagram.

"Aku turut mohon minta maaf karena kurang mengingatkan dia (Farhan) untuk menggunakan kalimat yang lebih baik dalam membuat konten. Sekali lagi mohon maaf, ini akan jadi pelajaran bagi kami berdua," timpal Ekida.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait