URnews

Dindik Jatim Pertimbangkan Kondisi COVID-19 Sebelum Sekolah Tatap Muka

Nivita Saldyni, Sabtu, 21 November 2020 13.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dindik Jatim Pertimbangkan Kondisi COVID-19 Sebelum Sekolah Tatap Muka
Image: Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi. Sumber: Nivita Saldyni/Urbanasia

Surabaya -  Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wahid Wahyudi mengaku akan mempertimbangkan kondisi COVID-19 sebelum membuka sekolah tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 mendatang.

Hal ini disampaikan Wahid menanggapi keputusan Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang menyerahkan wewenang penuh kepada Pemda terkait pembukaan sekolah tatap muka, Jumat (20/11/2020) lalu.

"Tergantung kondisi COVID-19, kalau semakin baik insyaAllah bisa kami laksanakan dengan baik," kata Wahid kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (21/11/2020).

Ditanya soal kesiapan pembelajaran tatap muka di Jatim, Wahid menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya telah menyiapkannya sejak 18 Agustus 2020. Namun hal itu masih sebatas uji coba pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah.
 
"Kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan itu alhamdulillah sudah diterapkan di Jatim. Sudah diterapkan, tapi masih dalam konteks uji coba. Artinya hanya beberapa sekolah," imbuh Wahid.

"Sejak bulan Agustus 2020, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah menyiapakan uji coba pembelajaran tatap muka. Kami bersama cabang-cabang dinas pendidikan dan kepala sekolah di Jatim sudah menyiapkan sarana prasarana protokol COVID-19. InsyaAllah di Jatim sarana prasarana kesehatan itu sudah siap di sekolah," jelasnya panjang lebar.

Ia pun mengatakan bahwa pihaknya akan selalu berkomitmen untuk meningkatkan upaya tersebut, sesuai dengan perkembangan kondisi COVID-19 di berbagai daerah.

"Ke depannya tentu karena pembelajaran tatap muka itu yang diharapkan dan menjaga kualitas pendidikan, maka kami akan meningkatkan terus upaya tersebut," kata Wahid.

Namun ia pun tak memungkiri bahwa kondisi pembelajaran tatap muka tak akan bisa sama seperti sebelum pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia. Untuk itu menurutnya dunia pendidikan juga harus bisa beradaptasi.

"Dunia pendidikan pun harus menyesuaikan di era new normal. Di antaranya adalah pemlajaran jarak jauh dengan mengedepankan teknologi digital, teknologi komunikasi dan informasi ini tetap di jalankan. Kami juga akan mengedepankan hidup bersih dan sehat," tutupnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait