URnews

Disbudpar Banyuwangi Tak Tahu Keberadaan Perdunu dan Festival Santet

Nivita Saldyni, Jumat, 5 Februari 2021 20.29 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Disbudpar Banyuwangi Tak Tahu Keberadaan Perdunu dan Festival Santet
Image: Ilustrasi boneka santet (kigeni666/Instagram)

Banyuwangi - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi akhirnya angkat bicara soal keberadaan Perkumpulan Dukun Nusantara (Perdunu) dan rencana penyelenggaraan Festival Santet di Banyuwangi yang tengah jadi perhatian masyarakat Indonesia.

Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu tentang perkumpulan tersebut. Perdunu sendiri belum memberikan pemberitahuan kepada Pemkab Banyuwangi tentang status mereka.

“Perkumpulan dukun yang telah mendeklarasikan diri ke teman-teman itu sampai saat ini Pemkab Banyuwangi belum diberikan pemberitahuan atau tidak tahu,” kata Bramuda kepada Urbanasia, Jumat (5/2/2021).

Terkait rencana Perdunu untuk menggelar Festival Santet di Banyuwangi pada bulan Suro, Bramuda menegaskan bahwa pihaknya belum memberikan rekomendasi apapun. Apalagi menggelar festival di tengah pandemi bukanlah persoalan mudah.

“Pemkab Banyuwangi belum memberikan rekomendasi apapun terkait pelaksanaan festival yang mau diselenggarakan. Tentu tahapannya menggelar festival di tengah pandemi ini kan tidak mudah. Harus mendapatkan persetujuan dari Gugus Tugas dan juga melalui proses verifikasi dari panitia festival,” jelasnya.

Untuk itu, Bramuda mengatakan bahwa pihaknya bersama Dewan Kesenian Blambangan (DKB) bakal menggelar pertemuan dengan Perdunu dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik.

“Sampai saat ini hasil koordinasi kami dengan Dewan Kesenin Blambangan, insyaAllah minggu depan akan diundang beberapa pihak yaitu teman-teman perkumpulan itu sendiri, Dinas Kesehatan, Dewan Kesenian Blambangan, teman-teman dari lintas agama yang terkait dengan itu agar kita mendiskusikan yang terbaik,” ungkapnya.

Sebab menurutnya jika brandingnya salah, maka potensi yang baik sekalipun bakal merugikan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan rakyat Banyuwangi sendiri.

Untuk itu ia berharap agar masyarakat mau bersama-sama ikut menjaga citra baik yang telah dibangun oleh Kabupaten Banyuwangi selama ini.

“Tentu kami sadari bahwa Banyuwangi saat ini telah berjuang selama hampir 10 tahun menghilangkan image Kota Santet. Nah dengan demikian maka upaya bersama perlu dijaga oleh rakyat Banyuwangi semuanya,” tutup Bramuda.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait