URedu

Dispendik Surabaya: PPDB Online Tutup Celah Jual Beli Bangku Sekolah

Nivita Saldyni, Jumat, 17 September 2021 16.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dispendik Surabaya: PPDB Online Tutup Celah Jual Beli Bangku Sekolah
Image: istimewa

Surabaya - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menerapkan sistem online untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan SMP. Langkah ini dilakukan untuk menutup celah bagi oknum yang melakukan jual beli bangku sekolah.

"Prinsip dengan menggunakan PPDB online ini sudah tidak memungkinkan adanya oknum yang jual beli bangku sekolah," kata Plt Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho dalam keterangannya, Jum’at (17/9/2021).

Bahkan saat jadwal pendaftaran tutup, maka dipastikan sistem juga otomatis tutup. Kemudian dari sana, data yang masuk akan diverifikasi dengan mencocokkan daftar calon peserta didik yang telah masuk ke dalam sistem dengan pendataan yang dilakukan oleh pihak sekolah.

"Jadi setelah pendaftaran itu ditutup, lalu kami bandingkan dengan pendataan yang dilakukan oleh mereka (pihak sekolah) dengan PPDB-nya. Apakah ada orang (calon siswa) baru di situ," jelasnya lebih lanjut.

Sementara itu, sebelumnya santer terdengar isu dugaan jual beli bangku sekolah di salah satu SMP Negeri di Kota Surabaya. Hal itu diketahui setelah salah satu orang tua siswa mengadu ke Fraksi PDIP DPRD Surabaya telah menjadi korban dari oknum yang menjanjikan anaknya masuk sekolah negeri dengan biaya Rp7,5 juta.

Merespons hal tersebut, Aji mengatakan belum ada laporan terkait dugaan itu yang masuk ke Dispendik. Namun ia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan dan memastikan bahwa berita itu tak benar.

"Tidak ada laporan. Tapi karena ada informasi di media, maka kemudian kami telusuri dan ternyata setelah ditelusuri tidak ada inisial (oknum yang melakukan jual beli bangku sekolah) itu," ungkapnya.

Untuk itu jika muncul informasi di media yang menyebut adanya oknum yang melakukan jual beli bangku sekolah di Surabaya, Aji memastikan bahwa itu tidak benar.

Terlebih, saat ditelusuri ke sekolah tersebut ternyata Aji dan tim tak menemukan adanya inisial oknum yang dimaksud. Baik itu tenaga pengajar, staf ataupun karyawan di sekolah.

"Kami sudah kroscek ke sekolah tersebut dan tidak menemukan inisial orang yang dimaksud dalam berita itu. Sehingga adanya jual beli bangku sekolah itu tidak terbukti," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait