URnews

DKJ Luncurkan Platform untuk Hidupkan Tradisi Kritik Sastra

Kintan Lestari, Kamis, 19 Agustus 2021 19.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
DKJ Luncurkan Platform untuk Hidupkan Tradisi Kritik Sastra
Image: Dewan Kesenian Jakarta hari ini (19/8/2021) meluncurkan situs kritik sastra bernama Tengara.id. (DKJ)

Jakarta - Hari ini Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) meluncurkan situs kritik sastra yakni Tengara.id.

Dihadirkannya Tengara.id merupakan upaya lanjutan dalam mengisi kelangkaan pertumbuhan kritik sastra dalam kehidupan kesusastraan Indonesia.

"Dulu DKJ punya yang namanya majalah kritik tentang seni apapun namanya Budaya Jaya. Nah, kita ingin melanjutkan itu. Kan bagus kalau ada yang mau lihat sejarah sastra atau pemikiran seni kita. Semangatnya adalah meneruskan itu, jadi kita hidupkan lagi tahun ini," ujar Hasan Aspahani selaku Ketua Sastra DKJ di konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).

Untuk alasan mengapa dibutuhkan situs kritik sastra, Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta periode 2020-2023, Avianti Armand menyebut ada dua alasannya.

"Ada dua alasan. Pertama dalam ekosistem sastra yang sehat itu pasti butuh fungsi kritik," pungkasnya.

Avianti menyatakan kalau menghidupkan tradisi kritik sastra adalah upaya yang sama pentingnya dengan menumbuhkan karya sastra, jadi bukan sekadar jembatan antara pengarang dengan pembaca.

"Kritik sastra bukan hanya menjadi jembatan yang menghubungkan antara karya sastra dengan pengarangnya dengan pembaca, tapi juga sebuah pembuktian keterampilan penulis, keterbukaan wawasan, dan menumbuhkan kehidupan intelektual yang sehat," sambungnya lagi.

Alasan kedua perlunya situs kritik sastra dikatakan Avianti karena kritik yang baik butuh ruang yang layak.

"Yang kedua adalah kritik yang baik butuh ruang yang layak. Dan ruang yang layak membuat setiap opini bisa dipertanggung jawabkan dengan argumen dan landasan teori. Ruang yang layak membuat sebuah kritik datang sebagai suluh, bukan cuma sekadar gaduh," jelasnya.

Maka dari itu, dikatakan Avianti hadirlah Tengara.id, sebuah situs kritik sastra yang akan menjadi ruang bagi bertumbuhnya kritik sastra di Indonesia.

"Komite sastra berharap bahwa Tengara.id dapat menjadi platform yang bisa memberi kontribusi bagi perkembangan sastra di Indonesia," tutupnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait