URtainment

DLH Gandeng Jeje 'Slebew' Edukasi Kebersihan di Kawasan Dukuh Atas

Putri Rahma, Jumat, 15 Juli 2022 12.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
DLH Gandeng Jeje 'Slebew' Edukasi Kebersihan di Kawasan Dukuh Atas
Image: Dinas Lingkungan Hidup bersama Jeje dan Bonge untuk konten edukasi kebersihan (Foto: Antara)

Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengajak Jasmine Laticia atau kerap dikenal Jeje ‘Slebew’ yang viral di sosial media khususnya ‘Tiktok’ untuk membuat konten tentang edukasi kebersihan di Dukuh Atas, Jakarta yang menjadi viral saat menjadi tempat berkumpul dengan sebutan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok).

Jeje sendiri merupakan remaja putri yang sering muncul di kawasan SCBD. Videonya kerap viral di berbagai sosial media khususnya di ‘TikTok’.

Kepala Seksi Humas Dinas LH DKI Jakarta Yogi Ikhawan menyampaikan alasan menggandeng Jeje untuk konten edukasi kebersihan ini karena melihat pengaruh yang dibawa oleh Jeje kepada teman-teman seumurannya.

“Kami nilai efektif karena punya pengaruh khususnya anak-anak seusianya dan mejadi sosok yang kini ramai di sosial media,” katanya, Jumat (15/7/2022).

Selain Jeje, DLH DKI juga mengajak Bonge teman pria Jeje asal Bojonggede untuk membuat konten edukasi kebersihan dan keteriban di kawasan SCBD.

Yogi mengatakan bahwa Jeje dan Bonge dipilih berdasarkan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Pasti arahan pimpinan, arahan pak Gubernur juga,” imbuhnya.

Jeje dan Bonge diharapkan bisa mengajak teman-teman sebayanya untuk menjaga kebersihan dan juga memberikan edukasi di sosial media.

Yogi mengatakan kedua sosok viral ini tidak meminta bayaran, justru mereka mengharapkan ada bantuan beasiswa untuk sekolah.

“Kalau sama pemerintah, mereka tidak minta bayaran. Kalau bisa ada beasiswa. Bagus pemikirannya berarti mereka mau sekolah lagi,” ucapnya.

Saat ini kondisi kebersihan di kawasan Dukuh Atas tepatnya dekat Stasiun Sudirman City BNI City sudah semakin terawat.

Setelah adanya sanksi sosial yang diberlakukan oleh pemerintah, Yogi mengatakan jika sampah yang dalam sehari mencapai tujuh meter kubik bekrurang menjadi empat meter kubik.

“Jadi sangat efektif pengurangan sampahnya setelah melakukan itu kemudian menerapkan sanksi sosial itu berpengaruh. Jumlah sampah jauh berkurang,” katanya.

Sanksi sosial yang diberikan ini berupa kerja bakti dengan menggunakan rompi yang bertuliskan ‘Pelanggar’.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait