Dokter di Tiongkok Sebut 14% Pasien yang Sembuh Kembali Terinfeksi Covid-19

Jakarta – Selama ini banyak yang mengira kalau seseorang tidak bisa terinfeksi Covid-19 sebanyak dua kali.

Karena itulah banyak peneliti yang menerapkan teori Herd Immunity sebagai strategi untuk menangani virus corona. Herd Immunity adalah kondisi saat sebagian besar masyarakat kebal terhadap penularan penyakit tertentu.

Kondisi ini muncul dengan membiarkan virus terus menginfeksi banyak orang dan setelah mereka sembuh banyak orang yang kebal sehingga wabah tersebut akan hilang sendiri.

Tapi belum lama ini, dokter di Tiongkok melaporkan 14% pasien yang sembuh dari Covid-19, kembali terinfeksi.  

Hal ini membuat pemerintah khawatir akan ada gelombang virus corona kedua di negeri mereka, apalagi setelah mencabut kebijakan lockdown.

Dari penelitian yang dilakukan dokter Covid-19, 3-10 % pasien yang sembuh, kembali positif corona.

Rumah Sakit Tongji yang pertama kali mengidentifikasi virus ini juga menemukan kasus serupa. Lima dari 145 pasien Covid-19 yang sembuh, kembali terinfeksi. Hal itu diketahui setelah mereka melakukan tes dengan mengambil sampel asam nukleat pasien yang sembuh.

Direktur Rumah Sakit Tongji, mengatakan kalau 5 pasien yang kembali terinfeksi Covid-19 tidak memiliki gejala apa pun dan tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang terinfeksi.

Tapi Wang Wei juga mengatakan kalau temuan tersebut belum cukup valid karena penelitian dilakukan dengan sampel kecil.

“Kami membutuhkan studi epidemiologi dalam skala besar untuk memandu kami dalam pengawasan dan pencegahan penyakit ini,” kata Wang.

Sampai saat ini, peneliti belum menemukan alasan mengapa pasien tersebut kembali terinfeksi dan sumber infeksinya.

Pasalnya, peneliti tidak menemukan bukti kalau para pasien tersebut menjadi sumber infeksi setelah pemulihan karena anggota keluarga mereka semuanya dinyatakan negatif.