URstyle

Dokter Ini Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari Oxford Lewat Stem Cell, Apa Itu?

Eronika Dwi, Sabtu, 26 Juni 2021 11.12 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dokter Ini Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari Oxford Lewat Stem Cell, Apa Itu?
Image: Dokter Deby Vinski Diberi Gelar Profesor Kehormatan dari Oxford Academic Union Berkat Stem Cell. (Istimewa)

Jakarta - Owner dan investor Celltech Stem Cell Centre (CSC), Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, belum lama ini dianugrahkan gelar Profesor Kehormatan (Honorary Professor) dari Oxford Academic Union (senat Oxford).

Penganugerahan tersebut disaksikan hampir 100 negara di dunia pada Jumat (25/6/2021) malam.

Penganugerahan ini merupakan gelar profesor kedua yang didapat Deby Vinski, sebelumnya ia sudah mendapat gelar profesor dalam bidang kedokteran dari dr Efhre International University.

Sementara kali ini, Deby Vinski menyebut, gelar profesor kehormatan dari senat Oxford dalam bidang bisnis stem cell yang terus ia kembangkan. 

Sebagai informasi, stem cell atau sel punca merupakan suatu pengobatan untuk mengganti sel yang rusak akibat berbagai penyakit yang sulit disembuhkan.

"Oxford Academic Union yang sudah sangat terkenal di dunia memberikan penghargaan (kehormatan) pada bidang stem cell, yang kita ketahui di dunia yang nggak begitu banyak. Jadi ini dianggap sebagai 'future of the medicine'," kata Deby Vinski saat ditemui awak media di kawasan Pondok Indah, Jumat (25/6/2021).

Mengembangkan Stem Cell Lewat Celltech Stem Cell Centre (CSC)

1624680534-Stem-Cell-dari-Tali-Pusat.jpgSumber: Stem Cell dari Tali Pusat. (celltechstemcell.com)

Deby Vinski mengembangkan pengobatan menggunakan stem cell dari tali pusat dengan membangun Celltech Stem Cell Centre (CSC).

CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan dan penyimpanan stem cell yang telah memiliki izin operasional dari Kementerian (Kemenkes) dan terakreditasi Badan Akreditasi Kedokteran Preventive & Anti-Aging Dunia (WOCPM).

Di CSC, tali pusat orang melahirkan, yang biasanya dibuang atau ditanam sesuai adat istiadat, diambil sedikit untuk disimpan. 

Sebab, tali pusat ini dapat digunakan untuk terapi pada hampir 80 tipe penyakit dengan lebih dari 35 ribu transplantasi.

Dilaporkan berbagai jurnal ilmiah maupun Riset kedokteran, stem cell dari tali pusat jaringan sangat bermanfaat untuk Diabetes, Cerebral Palsy, Autis, penyakit Autoimun , kelainan Orthopedic, Osteoarthritis pada lutut dan tulang belakang, osteoporosi, trauma luka bakar, Multiple Sclerosis, Lupus, COPD, Dementia, Alzheimer, Parkinson, Kanker, hingga COVID-19.

"Jadi saat orang melahirkan, tali pusatnya kita ambil untuk disimpan. Kita hanya perlu sedikit untuk disimpan. Stem cell dari tali pusat ini bisa dipakai untuk pengobatan leukimia, kanker, stroke, dan banyak penyakit yang sulit disembuhkan lain termasuk untuk COVID-19," jelas Debby

Hingga kini, telah banyak pesohor negeri ini menjalani terapi stem cell sejak berpuluh tahun lalu ke luar negeri.

Nah, ini saatnya menjalani stem cell terapi di Indonesia sesuai pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencintai produk dalam negeri.

Terlebih laboratorium CSC sudah berstandar International dengan UPS (Uninterruptible Power System) yang mana sistem listrik dengan back up teknologi tercanggih tanpa khawatir listrik padam.

Kelebihan CSC dibandingkan dengan laboratorium dan bank stem cell lain adalah karena CSC memiliki metode Quantum Stem Cell hanya ada 2 di Asia, yaitu di Indonesia dan Jepang.

Quantum Stem Cell sendiri merupakan suatu teknologi canggih berupa metode yang dilakukan secara closed system, yang mana sel akan di proliferasi dalam waktu lebih singkat 100-300 kali lipat dibandingkan dengan cara konvensional.

Kemudian sel yang dihasilkan dengan kualitas terbaik akan disimpan di Bank Stem Cell yang dimiliki oleh CSC. 

"Saya harap mudah-mudahan ini bisa membawa nama Indonesia ke mancanegara, bisa membuat Indonesia menjadi pusat medical tourism sehingga orang bisa datang ke Indonesia untuk perawatan stem cell," tutup Deby Vinski.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait