URnews

Dosen Epidemiologi Undip Bikin Alat Sterilisasi Udara Pembunuh Virus Corona

Nunung Nasikhah, Selasa, 21 Juli 2020 15.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Dosen Epidemiologi Undip Bikin Alat Sterilisasi Udara Pembunuh Virus Corona
Image: Inovasi sterilisator udara yang dibuat oleh Budi Laksono. (Facebook Budi Laksono)

Semarang - Dosen epidemiologi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Dr. dr. Budi Laksono, MHSc telah berhasil menciptakan alat sterilisasi udara diklaim bisa membunuh virus corona penyebab COVID-19, guys.

Alat sterilisasi udara berbasis sinar ultraviolet tersebut diberi nama “Air Sterilizator BC19” dan kabarnya mulai dibuat sejak Maret 2020.

"Virus ini tidak perlu kita filtrasi, tapi kita matikan dengan sinar (ultraviolet)," ungkap Budi pada dalam acara diskusi virtual, seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/7).

Pria yang merupakan dosen program pascasarjana Undip tersebut mengatakan, ultraviolet (UV) merupakan material efektif untuk membunuh virus, guys. Selain itu, UV juga telah digunakan dalam sterilisasi air di seluruh dunia.

Nah, alat sterilisasi udara berbasis sinar ultraviolet buatan Budi tersebut dibuat menggunakan lampu, kipas angin, filter, kayu, dan paku. Untuk tabung ultraviolet-nya dimasukkan ke dalam kotak kayu bersama kipas angin dan filter.

Kipas angin akan bekerja mengisap udara dari luar ke dalam kotak. Dengan begitu, udara yang masuk akan melewati sinar ultraviolet yang ada di dalam kotak dan keluar dari kotak dalam keadaan sudah bersih dari virus.

"Lewatnya udara ke dalam boks ultraviolet itu otomatis udara akan mengalami sterilisasi sehingga udara yang keluar dari boks itu, virus-virusnya sudah pada mati," ujar Budi.

Budi menjelaskan, dengan alat sterilisasi berkapasitas 5 liter per menit ini, ruangan seluas 54 meter persegi dapat disterilkan dalam waktu sekitar 10 menit.

Ia juga menegaskan bahwa alat sterilisasi itu aman digunakan sepanjang hari bahkan ketika ada orang di dalam ruangan.

"Kalau ada orang di dalam ruangan itu alat ini bisa menyala terus karena ini dia ultraviolet tapi dia dalam satu boks jadi tidak keluar itu cahaya," ucapnya.

"Justru selama orang itu ada di kantor alat ini harus menyala karena ketika salah satu di kantor itu ada orang yang OTG (orang tanpa gejala) otomatis udara langsung disterilkan," imbuhnya.

Alat sterilisasi dengan kapasitas 10 liter per menit tersebut memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 35 cm, dan tinggi 35 cm serta membutuhkan daya kurang lebih 90 watt.

"Jadi hemat tetapi manfaat," tegasnya.

Dalam produksinya, alat sterilisasi udara berbasis sinar ultraviolet tipe 0,5 meter kubik per menit tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp600 ribu sampai Rp700 ribu.

Menurut Budi, jika dibandingkan dengan alat sterilisasi udara HEPA filter yang juga berfungsi sebagai penyaring debu, alat sterilisasi udara berbasis UV ini harganya jauh lebih rendah dan perawatannya juga lebih mudah.

"Maintenance (perawatan) lebih ringan karena ini tidak ada kejenuhan filter, kalau filter HEPA setiap debu-debu nempel maka setiap saat dibersihkan dan pada titik tertentu ada kejenuhan," paparnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait