URnews

DPR Sebut Wacana Kenaikan Tarif KRL Tak Tepat Dilakukan Sekarang

Putri Nur Aisyah, Jumat, 14 Januari 2022 10.31 | Waktu baca 1 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
DPR Sebut Wacana Kenaikan Tarif KRL Tak Tepat Dilakukan Sekarang
Image: Ilustrasi KRL (Oleh @_yuziiiii via instagram @krl_indonesia)

Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mewacanakan akan adanya kenaikan tarif untuk KRL yang awalnya Rp 3000/25km menjadi Rp 5000/25 km dan 10 km selanjutnya diberikan tambahan Rp 1000.

Namun, Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat menyatakan bahwa apabila kenaikan tarif KRL direalisasikan, akan tidak selaras dengan semangat kebijakan penggunaan transportasi umum massal.

"Kenaikan tarif berpotensi melemahkan semangat masyarakat menggunakan moda transportasi umum massal. Ini tidak sesuai dengan kampanye pemerintah terkait peningkatan kesadaran penggunaan angkutan umum massal perkotaan dan non motorized transportation (NMT) pada hari kesehatan Internasional yang diperingati setiap 7 April," ujar Toriq seperti yang dikutip dari ANTARA, Jumat (14/1/2022). 

Wacana ini pun tidak tepat dilakukan disaat banyak harga kebutuhan pokok seperti minyak tengah naik dan tidak terkontrol. Apalagi, daya beli masyarakat saat ini masih rendah akibat dampak pandemi COVID-19.

"Seharusnya pemerintah menambah subsidi atas moda transportasi umum ini, daripada berwacana untuk menaikkan tarif," tambah Toriq.

Ia juga mengingatkan bahwa sepanjang tahun 2021, terjadi penurunan pengguna KAI Commuter Line di daerah Jabodetabek sebanyak 19,6% dibandingkan pada 2020.

Menurutnya, masyarakat sudah mengapresiasi KAI dengan berbagai pencapaian kinerja dan upaya inovasi di masa pandemi, sehingga jangan sampai apresiasi itu hilang karena wacana kenaikan tarif KRL.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait