URnews

Duh! Ada Rumah Sakit Sengaja Nyatakan Pasien Positif COVID-19

Nivita Saldyni, Jumat, 17 Juli 2020 13.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh! Ada Rumah Sakit Sengaja Nyatakan Pasien Positif COVID-19
Image: Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (ANTARA)

Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyebut ada sejumlah rumah sakit nakal yang sengaja menyatakan pasien positif COVID-19 untuk menguras anggaran negara untuk penanganan corona.

Hal ini disampaikan dalam rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas laporan APBN semester I 2020, Rabu (15/7/2020) lalu.

"Ada kenakalan juga di rumah sakit. Tidak (positif) COVID tapi dinyatakan (positif) COVID. Keluarga tidak terima, dua minggu mau masuk pengadilan. Akhirnya rumah sakit nyerah, oh iya bukan COVID," kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat kerja tersebut, Rabu (15/7/2020) lalu.

Aduan ini ditujukan Said kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang juga turut hadir dalam rapat kerja tersebut.

Said menyampaikan kepada Terawan bahwa dari hasil penyelidikan ditemukan bahwa rumah sakit itu sengaja menyatakan pasien positif COVID-19 agar pihaknya mendapatkan insentif puluhan juta rupiah.

"Telisik punya telisik, kalau dinyatakan mati COVID lebih besar. Ada yang sebut kalau orang kena COVID masuk rumah sakit sampai meninggal anggaran Rp 90 juta atau Rp 45 juta. Memang ini ujian betul, di Pasuruan, Jambi, Ciamis ini kan viral di mana-mana," tegasnya.

Tak cukup sampai di sana, Said juga mengatakan bahwa serapan anggaran kesehatan tak sesuai dari ekspektasi. Untuk itu, ia meminta kepada Terawan agar serapan anggaran kesehatan bisa ditingkatkan. 

"Pertama penanganan COVID-19, dan ramainya serapan anggaran yang rendah. Pada saat yang sama muncul dari Komisi IX karena lemahnya koordinasi antara Gugus Tugas dan Kemenkes," lanjutnya.

Seperti yang kita ketahui, pemerintah telah menganggarkan sebanyak Rp 87,55 triliun  di sektor kesehatan untuk pemulihan ekonomi nasional. Namun faktanya, hingga 8 Juli 2020 penyerapannya baru 5,12 persen atau sekitar Rp 4,48 triliun.

Untuk itu, ia meminta Terawan untuk turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi yang sekarang terjadi. Bahkan, ia juga dengan tegas meminta Terawan agar memberikan sanksi bagi rumah sakit yang curang dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait