URnews

Jenazah Tertukar di Surabaya, Pihak Rumah Sakit Akui Ada Kesalahan

Nivita Saldyni, Rabu, 24 Juni 2020 21.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Jenazah Tertukar di Surabaya, Pihak Rumah Sakit Akui Ada Kesalahan
Image: Tim pemulasaraan jenazah RSI Surabaya membawa kembali jenazah yang tertukar, Rabu (24/6/2020). (Istimewa)

Surabaya - Netizen dibuat geger dengan beredarnya video jenazah yang tertukar di Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Rabu (24/6/2020). Video yang tersebar di grup-grup WhatsApp warga Surabaya itu pun kini menjadi perbincangan hangat.

Dalam video berdurasi sekitar 1,5 menit itu, tampak sejumlah petugas mengenakan alat pelindung (APD) lengkap membawa masuk peti jenazah kembali ke ambulans. Suara tangis histeris dari perempuan yang berada di pemakaman pun terdengar dalam video jenazah yang tertukar itu.

Dari informasi yang ada, kejadian itu berlangsung Rabu pagi di salah satu pemakaman Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya. Tertukarnya jenazah itu baru diketahui pihak keluarga saat peti akan dimasukkan ke liang lahat.

Amir Mahmud, salah satu keluarga korban yang berada di lokasi pemakaman pun membenarkan keberadaan video tersebut.

"Betul jenazahnya tertukar. Harusnya yang dimakamkan di sini laki-laki, tapi begitu kami lihat (dokumen) kok perempuan. Kami langsung minta drivernya hubungi pihak rumah sakit," kata Amir kepada wartawan, Rabu (24/6/2020).

Amir mengatakan dalam surat keterangan yang ia dapat dari petugas pemulasaraan tertulis jenazah berjenis kelamin perepuan dengan status warga Kecamatan Wonocolo, bukan Jambangan.

Amir menjelaskan, sebelumnya kerabatnya sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Surabaya, Selasa (23/6/2020) malam. Namun hanya sekitar satu jam dirawat, kerabatnya itu meninggal dunia. Karena tak diketahui apakah positif COVID-19 atau tidak, jenazah pun dimakamkan dengan protokol COVID-19.

Di kesempatan terpisah, Manajemen RSI Surabaya meminta maaf atas peristiwa tertukarnya jenazah warga Surabaya itu. Direktur RSI Samsul Arifin mengaku pihaknya juga telah memberikan surat peringatan kepada tim pemulasaraan.

"Kami sudah minta maaf kepada dua pihak keluarga atas kejadian tadi. Tim pemulasaraan yang bertugas juga sudah kami beri surat peringatan," kata Samsul di Surabaya.

Ia pun mengakui tertukarnya jenazah ini terjadi karena adanya standar operasional yang dilanggar tim pemulasaraan.

"Mungkin karena terburu-buru sehingga ada prosedur yang dilanggar, yakni memberi identitas lengkap jenazah yang ditempel di peti jenazah," jelas Samsul.

Menurutnya, Rabu pagi ada dua jenazah yang tengah diproses pihaknya untuk dimakamkan. Satu jenazah adalah warga Kecamatan Jambangan, dan satu lagi warga Wonocolo.

Kepada jenazah warga Jambangan, Samsul mengaku memang harus melakukan dengan protokol COVID-19. Sebab pasien diketahui memiliki gejala klinis COVID-19.

"Jenazah (warga Jambangan) berstatus PDP, tapi hasil swab belum keluar," katanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait