URtrending

Duh! Puncak COVID-19 di Jatim Diprediksi Mundur Hingga Juni 2020

Nivita Saldyni, Rabu, 6 Mei 2020 17.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh! Puncak COVID-19 di Jatim Diprediksi Mundur Hingga Juni 2020
Image: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut puncak pandemi corona di wilayahnya akan terjadi Juni 2020. Hal ini mundur dari sebelumnya yang diprediksi akan terjadi pada Mei 2020.

Selain kedisiplinan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19, menurut Khofifah kemunculan klaster baru penularan corona juga jadi salah satu penyebabnya. Klaster-klaster inilah yang akhir-akhir ini muncul, bahkan setelah klaster yang lama telah tertangani.

"Ada beberapa alogaritma yang sering kami diskusikan. Satu, kalau semua disiplin maka akhir Mei sudah puncak (pandemi). Jika tidak (disiplin) dan ada klaster tak terespon lebih efektif maka mungkin awal Juni (puncaknya)," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (6/5/2020).

Klaster-klaster baru yang dimaksud Khofifah di sini di antaranya klaster karyawan PT HM Sampoerna, Klaster pabrik rokok Mustika (RM) Tulungagung dan klaster Pasar Pujon Kabupaten Malang.

"Memang kita melihat ada fenomena munculnya klaster-klaster baru. Misalnya dulu ada klaster PPIH, kemudian klaster Temboro (pondok pesantren Al-Fatah). Sekarang klaster Sampoerna, ada juga klaster Pujon, dan klaster Tulungagung," jelasnya.

Hal ini menurutnya juga dipengaruhi oleh keterlambatan penanganan di klaster karyawan PT HM Sampoerna, di mana klaster ini baru terdeteksi pada minggu kedua oleh Satgas COVID-19 Jatim.

"Memang klaster yang agak telat karena kami terkonfirmasi setelah dua minggu adalah Klaster Sampoerna. Tapi setelah itu, tiap hari tim tracing Pemprov turun dengan membawa swab test dan seterusnya," ungkap Khofifah.

Sementara itu hingga saat ini, klaster baru itu telah menyumbang 91 kasus baru di Jatim. Dari 91 kasus, 65 di antaranya merupakan kasus positif COVID-19 dari klaster karyawan PT HM Sampoerna dengan dua pasien telah meninggal dunia.

Sedangkan di pabrik rokok Mustika Tulungagung dan Pasar Pujon, masing-masing tercatat 23 karyawan dan tiga pedagang yang hasil rapid testnya reaktif.

Nah, gimana guys? Masih mau 'bandel' dengan keluar rumah tanpa kepentingan yang mendesak dan penting?

Duh jangan deh! Mending bersama-sama kita berantastas COVID-19 agar kamu bisa segera kembali menjalankan aktivitas dengan normal.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait