URtrending

Waduh! Ternyata Banyak Kaum Muda Tak Sadar Terinfeksi Virus COVID-19

Anisa Kurniasih, Rabu, 6 Mei 2020 16.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
 Waduh! Ternyata Banyak Kaum Muda Tak Sadar Terinfeksi Virus COVID-19
Image: istimewa

Jakarta - Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Budi Santoso mengatakan, kebanyakan kaum muda tidak sadar bahwa dirinya telah terinfeksi COVID-19 sehingga tidak merasa sebagai pembawa virus yang bisa menularkan kepada orang lain.

Budi menjelaskan, orang tanpa gejala itu seringkali menjadi pembunuh senyap. Kaum muda sering kali salah persepsi bahwa gejala yang ada hanya flu biasa sehingga tidak merasa sebagai pembawa virus yang bisa menularkan kepada orang lain yang mungkin lebih rentan guys.

"Bagi kaum muda, COVID-19 kebanyakan tidak ada gejala atau tidak ada gejala klasik yang sering kita sebut sebagai orang tanpa gejala," ujar Budi saat jumpa pers secara daring yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia yang dipantau di Jakarta, Rabu (6/5/2020).

Menurut Budi guys, virus corona penyebab COVID-19 pada dasarnya sama loh dengan virus corona lain penyebab penyakit lain, namun jauh lebih agresif.

"Informasi yang banyak disebarluaskan tentang COVID-19 selama ini sudah banyak yang benar dan membantu mencerdaskan masyarakat," tuturnya.

Budi yang termasuk salah satu pakar dari kalangan muda di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 itu mengatakan kaum muda bisa berperan serta dalam memutus rantai penularan COVID-19. Caranya, dengan disiplin memantau kondisi tubuh dan informasi terkini tentang COVID-19.

"Aplikasi 'Bersatu Lawan COVID' bisa diunduh dan sangat berguna. Kaum milenial daripada di rumah tidak melakukan apa-apa atau hanya melakukan rutinitas, bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat dengan memanfaatkan aplikasi tersebut," lanjut dia.

Budi juga mengatakan kaum muda yang merasa badannya tidak terlalu sehat bisa mengecek kondisi badannya menggunakan aplikasi 'Bersatu Lawan COVID' sekaligus memeriksa tingkat kerawanan di daerahnya masing-masing.

"Edukasi terbaik di masyarakat, terutama terhadap kaum muda. Bila masyarakat sudah teredukasi, maka kasus infeksi akan berkurang dan bisa mengurangi beban kerja medis," jelasnya.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait