URtech

Duh, Zenius dan LinkAja PHK Ratusan Karyawan

Shinta Galih, Rabu, 25 Mei 2022 11.54 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Duh, Zenius dan LinkAja PHK Ratusan Karyawan
Image: Zenius Education (Foto: ZeniusNet)

Jakarta - Startup pendidikan Zenius dan perusahaan fintech LinkAja telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan. Dalam pernyataan resmi, Zenius mengaku bisnisnya terdampak kondisi ekonomi saat ini.

"Agar dapat beradaptasi dengan dinamisnya kondisi makro ekonomi yang memengaruhi industri, Zenius melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan. Setelah melalui evaluasi dan review peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan Zenius,," ujar pihak Zenius.

Karyawan yang diberhentikan akan mendapatkan pesangon sesuai dengan peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Selain itu Zenius akan melanjutkan manfaat asuransi kesehatan karyawan termasuk untuk anggota keluarga mereka hingga 30 September 2022 termasuk untuk anggota keluarga mereka.

Dalam membantu karyawan mendapatkan peluang baru, Zenius akan membagikan data pribadi mereka kepada perusahaan atau institusi pendidikan lain atas persetujuan karyawan. Zenius juga menyarankan tim pembuat konten untuk melamar posisi Tentor di cabang Primagama.

"Selama proses transisi, Zenius berkomitmen untuk memastikan semua hak dan dukungan yang dibutuhkan karyawan terdampak terpenuhi sebagaimana mestinya," pungkas Zenius.

Sementara itu Head of Corporate Secretary Group LinkAja, Reka Sadewo menjelaskan, kebijakan tersebut dilakukan karena perusahaan melakukan perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis.

"Perubahan merupakan sesuatu yang secara konstan terjadi dalam perusahaan yang sedang terus bertumbuh. Penyesuaian dalam perusahaan juga tentunya akan terus terjadi. Sebagai sebuah perusahaan start up yang terus berkembang pesat, LinkAja diharapkan terus bisa agile dan adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis untuk memastikan pertumbuhan perusahaan yang sehat, positif dan optimal," terang Reka.

Guna menjawab tantangan tersebut memang akan ada beberapa perubahan signifikan yang akan dilakukan LinkAja, terutama berkaitan dengan fokus dan tujuan bisnis perusahaan. Hal ini tentunya tersebut berpengaruh pada beberapa aspek operasional perusahaan, salah satunya adalah reorganisasi SDM.

Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini. Tentunya ini krusial untuk dilakukan, untuk memastikan bahwa perusahaan dapat bertumbuh secara optimal, dengan ditopang oleh pilar SDM yang efisien dan sesuai dengan fokus dan target perusahaan ke depan.

Reka menyebutkan kalau penyesuaian yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan. Sayangnya tidak disebutkan secara pasti berapa jumlah karyawan LinkAja yang terkena PHK.

Terkait dengan hak karyawan, Reka menegaskab LinkAja akan mengikuti dan mematuhi aturan dan regulasi yang telah digariskan oleh Pemerintah dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

"Di samping itu, dari sisi operasional bisnis, yang dapat kami pastikan, bisnis tetap berjalan seperti biasa. Apapun perubahan yang dilakukan dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi kualitas layanan kami, serta komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para pengguna," pungkas Reka.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait