16 Contoh Teks Anekdot Beserta Pengertian dan Strukturnya
.jpg)
Jakarta – Bagi penggemar stand up comedy, mungkin sudah nggak paham dengan teks anekdot. Para komika hebat perlu membuat teks anekdot yang baik untuk menggiring suasana dan membawakan pesan yang ingin disampaikan dengan cara menghibur.
Tapi apa sih sebenarnya pengertian teks anekdot? Maharani Sikumbang dalam bukunya berjudul ‘Teks Anekdot’ menjelaskan bahwa teks anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Selain lucu dan menghibur, teks anekdot juga mengandung sindiran atau kritik dengan makna tersirat. Jadi, teks anekdot adalah cerita lucu yang didasari dari kejadian nyata.
Struktur Teks Anekdot
Struktur teks anekdot terdiri dari enam bagian. Menurut Modul Bahasa Indonesia Kemdikbud Kelas X yang ditulis Indri Anatya Permatasari, struktur teks anekdot terdiri dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda, dan reorientasi.
1. Abstraksi
Abstrak merupakan bagian awal paragraf teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran isi teks.
2. Orientasi
Orientasi menjadi bagian yang menunjukkan latar belakang atau awal kejadian cerita bagaimana peristiwa terjadi. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan secara detail krisis, konflik, atau peristiwa utama. Orientasi ini menjadi penyebab timbulnya krisis yang membangung teks.
3. Krisis
Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang menunjukkan adanya hal atau masalah yang unik (tidak biasa). Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya kejanggalan atau ketidakpuasan. Bagian ini menceritakan apa yang terjadi pada si penulis ataupun orang yang dia tulis.
4. Reaksi
Reaksi dimaknai sebagai bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan. Dalam menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis, reaksi ini merupakan suatu tanggapan atau respons atau krisis yang dimunculkan sebelumnya.
5. Koda
Bagian akhir teks anekdot berisi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang diceritakan. Koda ini bisa berupa persetujuan, komentar, atau maksud dari cerita yang diceritakan. Bagian koda ditandai dengan kata-kata ‘seperti itulah’, ‘akhirnya’, atau ‘demikianlah’. Namun, keberadaan koda dalam anekdot teks bersifat opsional.
6. Reorientasi
Teks anekdot ditutup dengan reorientasi. Bagian koda dalam teks anekdot juga sama seperti dengan penutup.