Premis: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Contoh Penerapannya

Jakarta - Istilah premis biasanya kita temui dalam banyak hal, termasuk pelajaran matematika. Biasanya premis dijadikan sebagai sebuah asumsi yang dianggap benar, kemudian hasilnya akan digunakan sebagai landasan teoritis untuk berpikir.
Untuk informasi selengkapnya tentang definisi, jenis, hingga fungsi dari premis bisa kalian simak melalui ulasan berikut ini.
Apa Itu Premis?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), premis adalah dasar pemikiran; alasan; pernyataan mengenai sesuatu yang dianggap benar sebagai landasan untuk menarik kesimpulan.
Senada dengan itu, Kamus Merriam Webster menjelaskan arti premis adalah landasan ide atau teori yang menjadi sebuah dasar dari pernyataan atau tindakan. Kata premis sendiri berasal dari bahasa Latin 'preamissus' yang berarti maju.
Tak hanya dalam matematika, premis juga bisa dijumpai di dunia seni. Bedanya, premis di dunia seni ini mengarah pada pernyataan serta permasalahan dalam alur cerita. Premis ini mengandung karakter, atribut, aksi, dan situasi dalam sebuah cerita.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa premis adalah rangkaian kalimat dalam logika berpikir untuk menegaskan benar salahnya suatu argumen dan menerima atau menolak argumen tersebut.
Jenis Premis
Berdasarkan bentuknya, premis terbagi ke dalam dua jenis yaitu mayor dan minor. Maksudnya adalah, kesimpulan itu ditarik berdasarkan term atau kelompok kata yang menduduki fungsi sebagai subjek (S) atau predikat (P).
Lebih jelasnya simak berikut ini.
1. Premis Mayor
Jenis premis mayor ini diartikan sebagai hasil pemikiran di mana pernyataannya disimpulkan secara garis besar dan umum. Hasil dari pernyataan premis ini biasanya dijadikan sebagai grand theory, dengan term predikat (P) dan berupa kelas (M).
2. Premis Minor
Selanjutnya adalah premis minor yang berarti keterangan atau pernyataan khusus dari hasil pemikiran, biasa disebut dengan middle range theory. Premis ini mengandung term subyek (S) dan berupa anggota kelas (M).
Contoh Premis dan Penerapannya
Untuk mempermudah pemahaman tentang premis, mari kita coba simak dan perhatikan contoh penerapan premis di bawah ini ya. Berikut adalah contoh pernyataan premis mayor, premis minor serta kesimpulannya.
1. Premis mayor: Semua pekerja (M) adalah makhluk hidup (P).
2. Premis minor: Raffi (S) adalah pekerja (M).
3. Kesimpulan: Raffi (S) adalah makhluk hidup (P).
Atau contoh lainnya:
1. Premis mayor: Belajar (P) adalah kewajiban semua murid (M).
2. Premis minor: Gigi (S) adalah murid (M)
3. Kesimpulan: Gigi (S) punya kewajiban untuk belajar (P).
Fungsi Premis
Nah dari definisi serta contoh premis yang telah dibahas, berikut ini adalah beberapa fungsi lain dari premis yang perlu kalian ketahui.
1. Pengujian Hipotesis
Mengembangkan hipotesis bisa dilakukan dengan cara menggunakan banyak premis. Pasalnya hipotesis sendiri merupakan proses untuk menguji perkembangan teori berdasarkan prosedur ilmiah.
2. Penyusunan Kerangka Teori
Adanya premis bisa membantu untuk menyusun kerangka teori untuk berpikir ke ide-ide dalam memecahkan suatu permasalahan. Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan itu bisa disusun secara runut menggunakan premis.
3. Uji Validitas
Hasil dari sebuah pemikiran bisa ditarik menjadi sebuah konklusi berdasarkan premis-premis yang telah dikumpulkan. Entah berupa bukti, teori, pernyataan, atau data yang bisa digunakan untuk mendukung penarikan kesimpulan.
Itu dia hal-hal yang berkaitan dengan premis. Jadi jika kalian bingung dalam menarik suatu kesimpulan, menggunakan sejumlah premis adalah cara yang tepat. Semoga membantu.