URnews

Ekstrimnya Ritual Pemakaman Langit di Tibet, Jenazah Dimakan Burung

Anisa Kurniasih, Jumat, 14 Agustus 2020 19.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ekstrimnya Ritual Pemakaman Langit di Tibet, Jenazah Dimakan Burung
Image: Ilustrasi burung elang (Pixabay)

Jakarta - Tibet, salah satu kota di China rupanya masih kental dengan tradisi yang turun-temurun. Salah satunya adalah ritual pemakaman langit yang masih dilakukan hingga kini, guys.

Tradisi yang masih banyak dilakukan oleh sebagian besar orang di Tibet ini rupanya memiliki cerita yang cukup ekstrim dan bisa dibilang mencengangkan.

Sebuah ritual pemakaman langit yang baru-baru ini diperbincangkan warganet Twitter rupanya pemakaman jenazah yang tidak biasa.

Proses pemakaman tersebut mengharuskan untuk memotong anggota tubuh si jenazah yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan santapan burung pemakan bangkai.

Pemakaman ini merupakan praktik penguburan yang dilakukan masyarakat di provinsi Qinghai, Tibet, Mongolia Dalam dan Mongolia.

Dihimpun dari berbagai sumber, umumnya, masyarakat Tibet dan Mongolia merupakan penganut ajaran Buddha Vajrayana yang percaya dengan perpindahan roh atau reinkarnasi.

Nah, maka dari itu, mereka tidak melihat tubuh manusia sebagai suatu kebutuhan untuk dipertahankan, layaknya sebuah bejana kosong, sehingga mereka menghilangkannya melalui pemakaman langit.

Dalam beberapa hari sebelum upacara pemakaman, para rahib yang dikenal sebagai lama, akan melantunkan doa di sekitar jenazah dan membakar kemenyan. Tubuh jenazah kemudian akan dipotong-potong oleh Rogyapas (pemecah tubuh).

Para Rogyapas ini melakukan tugas berdasarkan ajaran Budha, proses ini akan membuat kemudahan bagi jiwa yang meninggal terus berlanjut.

Kemudian guys, bagian tubuh yang tersisa akan ditaruh di Menara keheningan selama satu tahun, dimana mayat pria dan wanita berada di tempat yang sama.

Ketika nantinya hanya tinggal tulang yang tersisa, maka tulang-tulang itu juga akan dipecah-pecahkan dengan palu dan ditumbuk sampai halus, untuk dijadikan makanan bagi burung yang lebih kecil, seperti gagak dan elang.

Lebih lanjut, pemakaman ini juga berfungsi untuk membuang sisa tubuh manusia melalui kebaikan yakni dengan cara memberikan daging manusia untuk burung pemakan bangkai.

Ini lantaran akan menyelamatkan kehidupan binatang-binatang kecil yang kemungkinan akan dijadikan santapan bagi burung pemakan bangkai.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait