URnews

Elon Musk Sambut Luhut dan Anindya Bakrie di Pabrik Tesla, Bahas Apa?

Nivita Saldyni, Selasa, 26 April 2022 12.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Elon Musk Sambut Luhut dan Anindya Bakrie di Pabrik Tesla, Bahas Apa?
Image: Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan pengusaha Anindya Bakrie temui Elon Musk di Gigafactory Tesla, Austin, Texas, Amerika Serikat, Selasa (26/4/2022). (Instagram @anindyabakrie)

Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Gigafactory Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat, Selasa (26/4/22).

Bersama dengan pengusaha Anindya Bakrie, Luhut dan jajarannya bertemu dengan Elon Musk untuk membahas beberapa hal, termasuk mengajak bos Tesla itu berinvestasi di Indonesia.

"Alhamdulillah mendapatkan kesempatan bertemu dengan @elonrmuskk mendampingi Menteri Koordinator @luhut.pandjaitan bersama tim Marinvest, Duta Besar @rosanroeslani dan beberapa teman pengusaha di Gigafactory Tesla yang terbaru (1000 Ha) di Austin, Texas," kata Anindya di Instagram seperti dikutip Urbanasia, Selasa (26/4/22).

"Tujuan kami adalah untuk meyakinkan Tesla agar dapat menjajaki kerja sama dengan Indonesia perihal penyediaan dan pemprosesan Nikel sebagai bahan baku membuat Battery Cell yang berlandaskan ESG (Environment, Social dan Governance) yang baik dan berkelanjutan," sambungnya.

Selain mengajak bekerja sama dengan Indonesia, Anindya menambahkan, mereka juga memanfaatkan kesempatan emas ini untuk mengundang Elon Musk bergabung ke International Advisor Caucus B20 yang akan digelar November mendatang.

"Pada kesempatan yang baik ini, kami juga untuk memaparkan program G20/B20, termasuk mengundang beliau untuk bergabung ke International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di pertengahan November ini," ungkapnya.

Sebelumnya, dalam acara Penyerahan Rekor MURI dan Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Bali, Kamis (24/3/22), Luhut mengaku dirinya kembali dihubungi Tesla. Ia menyebut Tesla ingin membuat 'deal' dengan Indonesia.

Hal itu sebenarnya sempat diutarakan Tesla dua tahun lalu. Namun saat itu, rencana investasi itu batal karena Tesla yang terlalu 'mengatur' pemerintah. Bahkan dua tahun berlalu, tak ada kejelasan dari produsen mobil listrik terkait rencana investasinya di Indonesia.

"Semua mau mendikte. Saya bilang,'Hey you can not do this'. Saya bilang sama dia,'Today is different'. Kita harus sama. Saya bilang kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic. This country is a great country," ungkap Luhut.

Ia pun mengaku mempersilahkan Tesla berinvestasi di Indonesia. Namun, Luhut mengingatkan, Indonesia sudah punya kesepakatan dengan perusahaan China CATL dan perusahaan Korea Selatan LG.

"Saya bilang fine. Tapi saya nggak mau kalau kau datang deal, jangan kau yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu karena itu yang saya lakukan kepada Tiongkok. Tidak pernah Tiongkok kasih syarat sama saya," bebernya.

"Saya kasih syarat, kau mau nggak, kalau kita harus B to B. Kau harus technology transfer, harus first class technology, harus yang ramah lingkungan. Dia bilang sama aku oke deal. Itu kita lakukan," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait