URoto

Energi Biomassa Mahasiswa UNS Diklaim Mampu Kurangi Gas CO Kendaraan

Fitri Nursaniyah, Jumat, 7 Oktober 2022 15.46 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Energi Biomassa Mahasiswa UNS Diklaim Mampu Kurangi Gas CO Kendaraan
Image: Ilustrasi gas CO yang dihasilkan kendaraan. (PIXABAY/Ben_Kerckx)

Jakarta - Krisis energi membuat banyak negara di dunia mulai melirik energi hijau, bahkan tenaga listrik untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Dari sektor energi hijau, energi berbasis biomassa menjadi salah satu yang ramai diteliti, termasuk oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah.

Lewat penelitiannya, mahasiswa UNS berhasil menciptakan alternatif sumber energi berbasis biomassa yang terbuat dari tandan kosong kelapa sawit. Hebat ya, Urbandreaders!.

Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa skema Riset Esksakata (PKM-RE), Enri Pramuja mengatakan, tandan kosong kelapa sawit mengandung selulosa tinggi, sekitar 43-63 persen. Limbah ini juga sangat mudah ditemukan di Indonesia.

Tandan kosong kelapa sawit juga tidak dipakai sebagai bahan makanan, sehingga jika limbah ini dipakai sebagai energi alternatif, tidak akan menimbulkan masalah kekurangan pangan di kemudian hari.

Nah, isolasi limbah tandan kosong kelapa sawit ini menghasilkan senyawa y-valerolactone yang kemudian dikonversi menggunakan metode Catalytic Transfer Hydrogenation menggunakan katalis MOF Ni/UiO-66. Metode ini dianggap unggul karena tidak memerlukan suhu tekanan tinggi dan tidak memerlukan katalis logam mulia.

"Metode Catalytic Transfer Hydrogenation dengan katalis MOF Ni/UiO-66 dapat mengkonversi selulosa menjadi y-valerolactone pada suhu relatif rendah dan tanpa tekanan H2," ungkapnya.

Lebih lanjut, Enri mengatakan, senyawa y-valerolactone tersebut bisa dimanfaatkan menjadi biofuel atau aditif bahan bakar yang lebih baik daripada etanol.

"Bahan bakar ini memiliki keunggulan dalam menurunkan konsentrasi asap dan karbon monoksida pada kendaraan bermotor," ujarnya dikutip ANTARA, Jumat (7/10/2022).

Harapan Enri, hasil temuannya ini bisa berkontribusi terhadap kemajuan Iptek untuk mengatasi krisis energi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait