URtainment

6 Pelukis Indonesia Kembali Tampil di Beijing International Art Biennale

Naura Aufani Zalfa, Rabu, 2 Februari 2022 13.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
6 Pelukis Indonesia Kembali Tampil di Beijing International Art Biennale
Image: Pameran Seni. (Dok. ANTARA)

Jakarta - Ajang The 9th Beijing International Art Biennale (BIAB) yang diselenggarakan pada 21 Januari hingga 15 Februari 2022, kembali dihiasi oleh enam pelukis Indonesia.

Keenam seniman yang terpilih oleh kurator Indonesia untuk memamerkan karyanya adalah Antonius Kho (Safe Our Generation), Hedi Suryatna (Fighting Coronavirus), Rusli (Struggle and Hope), Lutfi Yanuar (Eclectic Identity), Sih Elsiwi Handayani Oratmangun (Heading Towards Perfection), dan Dicky Takndare (the Return of Manamarkeri).

Ajang dua tahunan tersebut diadakan seiring dengan musim liburan Tahun Baru Imlek.

Mengusung tema 'Light of Life', ajang kali ini fokus untuk menyulut semangat olimpiade Musim Dingin (Winter Olympic) di Beijing 2022 dan semangat anti epidemi.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun merasa bangga karena para pelukis asal Indonesia selalu berpartisipasi dalam pameran seni bergengsi tersebut.

Djauhari juga mengatakan, dalam situasi saat ini karya seni menjadi saluran bagi setiap orang untuk bersatu melawan pandemi.

"Sejak BIAB ini mulai digelar pada 2002, seniman Indonesia selalu terpilih untuk menghadirkan karya terbaiknya. Tentu kami sangat bangga," ungkapnya di Beijing, dikutip dari ANTARA, Rabu (2/2/2022).

"Beijing Biennale bukan hanya platform yang tepat untuk merayakan karya seni yang indah dan bermakna dari seluruh dunia, melainkan juga platform yang berguna untuk menunjukkan harapan umat manusia akan masa depan lebih baik setelah pandemi," tambahnya.

Ketua Asosiasi Seniman Cina (CAA) Ma Fenghui mengatakan, pada pameran tahun ini terdapat 573 seniman dari 117 negara yang karyanya dipilih untuk diikutsertakan dalam ajang BIAB.

Ma Fenghui juga berharap, pameran seni yang digelar BIAB tersebut dapat menjadi jembatan antar dunia di belahan Timur dan Barat, serta dapat menjalin ikatan untuk memadukan unsur kesenian tradisional dan modern.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait