URtainment

Disinfektan Bahaya Disemprot Langsung ke Tubuh, Ini Kata WHO

Eronika Dwi, Senin, 30 Maret 2020 12.39 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Disinfektan Bahaya Disemprot Langsung ke Tubuh, Ini Kata WHO
Image: World Health Organization

Jakarta - Mencegah penularan virus corona (COVID-19) banyak dilakukan dengan menyediakan bilik atau chamber disinfektan di gedung perkantoran atau bahkan di pintu masuk perumahan. Bahkan di beberapa daerah, ditemukan petugas yang melakukan penyemprotan ke tubuh dan wajah seseorang. Penggunaan cairan disinfektan diharap dapat membunuh virus apapun yang berada di sekitar kita.

Namun, sayangnya, cara tersebut justru dinilai salah oleh World Health Organization (WHO) Indonesia. Melalui akun resminya, WHO Indonesia mengungkap bahwa menyemprotkan bahan-bahan kimia disinfektan langsung ke tubuh manusia sebaiknya tidak lakukan. Hal itu karena bisa berbahaya jika terkena selaput lendir, seperti mata dan mulut.

Cairan disinfektan merupakan cairan kimia bersifat basa, sehingga berbahaya apabila mengenai mata. Mata akan mengalami trauma yang membuat luka pada kornea. Kornea akan mengalami pembentukan jaringan parut sehingga bisa sebabkan kebutaan. Cairan disinfektan yang mengenai mata juga dapat meningkatkan tekanan pada bola mata dan kematian sel punca di permukaan bola

Pada mulut, cairan disinfektan yang mengenai mulut atau bahkan tertelan akan mengiritasi saluran nafas.

Disinfektan juga berbahaya pada kulit. Kulit yang mengalami kontak terhadap bahan kimiawi dapat memicu peradangan terhadap kulit, seperti iritasi, alergi, kulit kering, pecah-pecah, perih, dan gatal. Untuk tubuh, sebaiknya gunakan antiseptik.

Penggunaan yang Benar

1584871519-antarafoto-penyemprotan-disinfektan-di-wisma-atlet-kemayoran-210320-mrh-1-1.jpg

WHO mengatakan bahwa bahan yang terkandung dalam cairan disinfektan (alkohon dan klorin) hanya baik digunakan pada permukaan benda mati dan harus sesuai petunjuk penggunannya. Disinfektan hanya digunakan untuk peralatan atau benda mati.

Menurut CDC, pembersihan atau penyemprotan disinfektan cukup dilakukan sekali dalam satu hari, terutama pada benda atau bagian yang paling sering disentuh. Seperti gagang pintu, permukaan meja, remot, tombol lift, tombol lampu, dan sebagainya. Peneliti telah menemukan bahwa virus corona dapat bertahan di permukaan suatu benda selama 24 jam.

Barang-barang elektronik juga dimungkinkan menjadi tempat hidup virus, seperti gadget (ponsel, laptop, dll), karena termasuk benda yang paling sering disentuh. Namun, tidak semprotkan disinfektan ke permukaannya, karena bisa membuat produk-produk elektronik tersebut rusak. Cukup dilap sedikit disinfektan menggunakan kain tipis atau tisu. Selain disinfektan, bisa juga gunakan cairan alkohol dengan kandungan 70 persen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait