Makna Film 'Kukira Kau Rumah' Bagi Prilly Latuconsina dan Umay Shahab

Jakarta - Bukan sebagai aktor, Umay Shahab dan Prilly Latuconsina memberanikan diri menggarap film ‘Kukira Kau Rumah’ sebagai sutradara dan juga produser.
Secara garis besar, film yang akan tayang di bioskop pada 3 Februari 2022 ini mengangkat isu kesehatan mental melalui karakter Niskala (diperankan Prilly Latuconsina).
Prilly mengatakan, film ini tak hanya bercerita tentang kisah cinta Niskala saja, tapi juga makna dari sebuah keluarga, teman, dan orang terdekat sebagai support system bagi penyintas mental illnes.
“Banyak sekali layer yang kita kupas di sini sih, kayak bukan cuma Pram sama Niskala aja yang cinta-cintaan tapi juga Niskala dengan keluarganya. Bagaimana support system keluarga itu penting untuk orang-orang yang punya mental illness gitu, bahkan teman-teman terdekatnya juga penting," kata Prilly saat berkunjung ke kantor Urbanasia, Rabu (26/1/2022).
"Tapi masih banyak juga orang yang salah mengira dan salah cara untuk men-support mereka-mereka ini. Jadi kita pengen kasih tahu, ini loh yang mereka hadapi dan beginilah cara support-nya,” lanjut Prilly.
Saat membicarakan makna film ‘Kukira Kau Rumah’, Umay juga menceritakan bagaimana perasaannya ketika melihat trailer film garapannya bersama Prilly itu.
“Pas gua ngedit rasanya rasanya lebih ke terharu, sih, maksudnya kaya ‘oh bisa bisa juga ya kita selesaiin’. Soalnya gua selalu bilang di mana pun, ‘Kukira kau rumah’ ini bukan hanya sekedar film yang mengangkat isu kesehatan mental, tapi film ini bisa juga jadi bukti kalau anak muda juga bisa ngelakuin atau ngejalanin mimpinya sendiri. Kalau gue sih rasanya bukan hanya sekedar terhadap karyanya tapi terhadap proses,” tutur Umay.
Bicara mengenai kesehatan mental, seperti yang kita ketahui, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap hal ini adalah sebuah ketabuan.
Banyak yang meremehkan dan menjadikannya sebagai lelucon, bahkan membuat mental illnes ini sebagai trend di kalangan anak muda.
Maka dari itu, Prilly berharap, dengan adanya film ini membuat masyarakat indonesia lebih peduli dan tidak menganggap remeh terhadap kesehatan mental.
“Masih banyak orang yang mengentengkan kesehatan mental gitu. Makanya di ‘Kukira Kau Rumah’ nanti kalau nonton filmnya dari awal sampai ending ngertilah apa yang sebenarnya dirasain sama Niskala sama Pram dan yang dirasain juga sama support system, orang-orang di sekeliling yang terkena mental illness gitu, nggak mudah juga untuk mereka,” pungkas Prilly.