URtainment

Pertunjukan Karaeng Pattingalloang dan Dewi Sri Meriahkan B20

Eronika Dwi, Rabu, 16 November 2022 20.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pertunjukan Karaeng Pattingalloang dan Dewi Sri Meriahkan B20
Image: Pertunjukan Dewi Sri di B20 Bali. (Dok. B20 Summit)

Jakarta - Pertunjukan musikal sinematik, Karaeng Pattingalloang dan Dewi Sri 'Beauty in Diversity' turut memeriahkan B20 Summit 2022 yang telah berlangsung pada 13-14 November di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali.

Pertunjukan musikal Karaeng Pattingalloang dihadirkan pada Minggu (13/11/2022), sementara Dewi Sri 'Beauty in Diversity' pada Senin (14/11/2022).

Pementasan musikal sinematik Karaeng Pattingalloang yang dihadirkan pada reception dinner Kadin Indonesia merupakan seorang ulama asal Kerajaan Gowa-Tallo, Makassar, yang berpengaruh besar pada era perdagangan Jalur Rempah pada abad ke-17.

Pada pertengahan abad ke-17, teleskop Galileo Galilei sudah dimiliki oleh Kerajaan Gowa sebagai alat untuk mengamati bintang-bintang di langit Makassar. Teleskop itu digunakan Karaeng Pattingalloang untuk memantau posisi bulan dan menentukan waktu berlayar.

Seorang intelektual yang brilian, Karaeng Pattingalloang meninggalkan warisan pengetahuan. Ia dielu-elukan sebagai Galileo Makassar, dan salah satu warisannya adalah bola dunia buatan Joan Bleau. Replika bola dunia dapat ditemukan di Museum Karaeng Pattingalloang.

Sementara itu, pertunjukan Dewi Sri yang menjadi pembuka hari kedua B20 mengangkat keindahan alam Indonesia serta keragaman flora dan fauna.

Bagi masyarakat Jawa dan Bali, perannya Dewi Sri mencakup segala aspek Dewi Ibu, yakni sebagai pelindung kelahiran dan kehidupan. Ia juga dapat mengendalikan bahan makanan di bumi, maka ia mengatur kehidupan, kekayaan, dan kemakmuran.

Dewi Sri juga mengendalikan segala kebalikannya, yaitu kemiskinan, bencana kelaparan, hama penyakit, dan hingga kematian

Dalam kedua pertunjukan ini Djarum Foundation bekerjasama dengan pekerja seni dari team penari Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dan dengan penari dari lokal daerah Bali JCORP Stage Company Bali.

"Pertunjukan ini diharapkan dapat menarik minat dan perhatian para perwakilan perusahaan maupun institusi untuk memberikan perhatian dan menjalin kemitraan di bidang seni pertunjukan budaya di Indonesia sekaligus dapat menumbuhkan kembali semangat para pekerja seni setelah melalui badai pandemi, agar dapat bangkit kembali," ujar Director of Strategy and Sustainable Development Djarum Foundation, Jemmy Chayadi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait