URtainment

Siapa Desainer RI Inisial AP yang Diduga Beli Organ Manusia di Brasil?

Shelly Lisdya, Kamis, 24 Februari 2022 10.49 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Siapa Desainer RI Inisial AP yang Diduga Beli Organ Manusia di Brasil?
Image: Ilustrasi Organ. (Freepik)

Jakarta - Nama desainer Arnold Putra kembali santer dibicarakan. Usai mengenakan seragam Pemuda Pancasila di Paris Fashion Week 2022, dan desainnya dari kerangka manusia, kini namanya terseret kasus dugaan pengiriman paket organ manusia dari Brasil ke Singapura.

Awalnya operasi anti perdagangan manusia melakukan penggerebekan di Universitas Negeri Amazonas (UEA) di kota Manaus pada Selasa (22/2/2022) pagi waktu setempat. 

Berdasarkan laporan, pada saat penggerebekan pihak berwenang menemukan organ-organ manusia yang dipaketkan (diperjualbelikan) 'untuk seorang desainer terkenal Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian menggunakan bahan-bahan dari alam manusia'.

Menurut Polisi Federal Brasil, paket tersebut berisi tangan manusia bersama dengan tiga paket plasenta manusia, yang telah dikemas dan dikirim ke Singapura untuk dikirim ke seniman Indonesia.

Lebih lanjut, Polisi Federal Brasil menyampaikan, organ tersebut diawetkan oleh seorang profesor anatomi menggunakan metode yang dikenal sebagai plastinasi, yang mana menggantikan cairan dan lemak tubuh dengan bahan seperti silikon dan epoksi.

“Laboratorium anatomi universitas setempat melakukan ekstraksi cairan tubuh. Ada indikasi bahwa paket berisi tangan dan tiga plasenta asal manusia dikirim dari Manaus ke Singapura," bunyi pernyataan polisi dikutip dari VICE World, Kamis (24/2/2022).

Berbicara kepada VICE World News melalui panggilan telepon terenkripsi, seorang petugas polisi federal di Brasil mengonfirmasi bahwa organ-organ tersebut telah meninggalkan pantai Brasil untuk menuju Singapura. Masih belum jelas apakah paket yang berisi organ manusia telah dicegat.

Sementara tidak ada respons dari pihak kampus, tetapi para pejabat melaporkan bahwa seorang anggota staf telah diskors pasca operasi 'penggeledahan dan penyitaan' polisi.

Menurut mereka, profesor itu sekarang sedang diselidiki, dan pihak berwenang menentukan apakah kejahatan perdagangan internasional organ manusia telah terjadi, dan merupakan suatu tindakan yang membawa hukuman penjara hingga delapan tahun di Brasil.

“Rektorat Universitas Amazonas mematuhi perintah pengadilan dan menentukan pembukaan penyelidikan untuk menyelidiki fakta dan tanggung jawab,” bunyi pernyataan dalam bahasa Portugis.

Sebagai informasi, perdagangan organ tubuh manusia di black market memang sangat luas, canggih, dan menguntungkan.

Meski perdagangan organ ilegal di hampir setiap negara, kecuali Iran, spesifikasi hukumnya berbeda.

Di Brasil, pembelian dan penjualan organ tubuh manusia merupakan kejahatan negara yang dapat dihukum. Seperti sebuah kasus yang terjadi pada 2011. 

Dalam kasus tersebut, tiga dokter Brasil didakwa melakukan pembunuhan dan dipenjara karena membunuh pasien di sebuah klinik swasta kelas atas di Sao Paulo. Mereka mengeluarkan ginjal para pasien dan mempersiapkan organ mereka untuk transplantasi organ.

Sementara dalam kasus terbaru (paket organ tujuan Singapura), tersebar dugaan, paket berisi bagian tubuh manusia tersebut dipesan oleh desainer terkenal berinisial AP. Merujuk inisial tersebut, nama Arnold Putra pun terseret.

Dugaan tersebut datang karena Arnold sempat viral pada 2020 ketika membuat tas tangan dari tulang manusia, tepatnya anak-anak. Kala itu Arnold mengklaim memperoleh tulang belulang tersebut 'secara etis' dan 'bersumber secara medis dari Kanada dengan dokumen resmi'.

Dalam percakapan singkat dengan VICE World News di Januari 2022, Arnold Putra mengatakan bahwa dia akan bepergian ke Singapura pada Februari untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Dia tidak menanggapi pertanyaan lanjutan seputar kunjungannya di Februari.

FYI, Arnold Putra merupakan influencer traveling. Namanya kian melejit usai karyanya yang tuai kontroversi. Bahkan Arnold Putra juga sempat jadi sorotan media asing lewat tas desainnya. 

Dalam sebuah laporan, Insider menuliskan mengenai Arnold yang menjual tas tangan dari tulang belakang manusia.

"Seorang perancang busana Indonesia menjual tas tangan yang terbuat dari lidah buaya dan tulang punggung manusia yang bersumber etis berasal dari surplus medis di Kanada," tulis Insider, Senin, 13 April 2020.

Bahkan, satu tas tangan karya Arnold Putra dibandrol harga U$S 5 ribu atau Rp 78 juta, dan pertama kali dijual pada 2016.

Tas tangan itu bergaya keranjang, dengan pegangan terbentuk dari yang tampaknya menjadi satu sumsum tulang belakang manusia. Para ahli memercayai tulang itu asli. 

Kendati demikian, hingga saat ini, belum ada konfirmasi apakah Arnold Putra memang desainer AP yang dimaksud dalam kasus perdagangan organ di Brasil tersebut. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait