URnews

Epidemiolog UGM Beri Dua Saran untuk Cegah Klaster COVID-19 di Ponpes

Nivita Saldyni, Rabu, 7 Oktober 2020 19.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Epidemiolog UGM Beri Dua Saran untuk Cegah Klaster COVID-19 di Ponpes
Image: Ilustrasi - Ponpes Al-Amien di Sumenep, Madura menutup akses keluar masuk pesantren untuk mencegah penularan COVID-19. (Dok. Humas Al-Amien)

Yogyakarta - Klaster penularan COVID-19 di lingkungan asrama maupun pondok pesantren (ponpes) di berbagai daerah kembali menjadi sorotan.

Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Citra Indriani menilai protokol kesehatan ketat dan karantina mandiri mampu mencegah munculnya klaster baru di lingkungan asrama ataupun ponpes, guys.

Citra mengatakan setidaknya dua langkah ini bisa dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 di asrama maupun ponpes. Pertama dan utama yaitu menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini mengingat, asrama maupun ponpes adalah area yang rentan untuk terjadinya klaster penyakit menular, termasuk COVID-19. Sebab di sana, banyak orang dari berbagai daerah berkumpul dan tinggal bersama dalam jangka waktu yang lama.

"Di asrama ataupun pondok pesantren berkumpul orang dari berbagai daerah. Hal ini berisiko mempertemukan orang infeksius dengan mereka yang masih rentan," kata Citra lewat keterangan tertulis Humas UGM di Yogyakarta, Rabu (7/10/2020).

Dosen FKKMK UGM ini pun menyampaikan bahwa sah-sah saja jika asrama atau pesantren mulai pendidikan di tengah pandemi. Namun ia mengingatkan bahwa dalam proses belajar mengajar seluruh penghuni wajib mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

"Membuat kondisi asrama atau pesantren membudayakan protokol kesehatan tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak bisa karena semua butuh waktu. Tak hanya itu risiko buka tutup kelas tatap muka juga harus dipahami oleh penyelenggara pendidikan, formula yang tepat seperti apa perlu didiskusikan dengan Dinkes masing-masing," jelasnya.

Nah, selain disiplin menjalankan protokol kesehatan langkah kedua yang seharusnya dilakukan pengurus asrama dan ponpes adalah menerapkan karantina mandiri. Karantina ini diperuntukkan bagi santri baru ataupun mereka yang baru datang dari daerah asalnya.

Karantina ini bisa dilakukan di kamar tersendiri, di mana para santri terpisah dan tidak bercampur satu sama lain hingga 14 hari.

Yuk Urbanreaders, khususnya yang ada di asrama ataupun ponpes mari bersama-sama terapkan saran di atas. Nggak mau kan, asrama atau ponpes yang kamu tinggali jadi salah satu klaster penularan COVID-19?

Sementara itu hingga saat ini di Kabupaten Sleman telah ada tiga pesantren yang menjadi klaster penularan COVID-19. Bahkan sejumlah pesantren beberapa daerah sempat menjadi klaster penularan COVID-19, seperti Kuningan, Cilacap, Semarang, Magetan, hingga Banyuwangi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait