URnews

Eri Cahyadi Ungkap Pengaruh Naik Turunnya Kasus COVID-19 di Surabaya

Nivita Saldyni, Selasa, 24 Agustus 2021 15.22 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Eri Cahyadi Ungkap Pengaruh Naik Turunnya Kasus COVID-19 di Surabaya
Image: Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Kasus COVID-19 di Kota Surabaya mulai menurun di tengah pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, naik turunnya kasus COVID-19 di Kota Pahlawan sangat dipengaruhi oleh wilayah aglomerasi.

"Artinya, kasus di kabupaten sekitar dapat berimplikasi terhadap meningkatnya COVID-19 di Surabaya," kata Eri seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (24/8/2021).

Sementara hasil evaluasi PPKM yang dilakukannya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Surabaya kini sudah berada di zona oranye. Bahkan kini jumlah kesembuhan pasien COVID-19 di Surabaya lebih besar daripada penambahan kasus positifnya, jumlah pasien terkonfirmasi belakangan ini turut berkurang, dan angka kematian pun menurun.

"Angka kematian InsyaAllah juga jauh turun di Kota Surabaya, yang awal dulu tinggi sekali sekarang yang dimakamkan secara prokes (protokol kesehatan) sekitar delapan per hari ini," ungkapnya.

Namun Eri tak lupa mengingatkan bahwa meski kasus sudah turut dan kini pemerintah pusat telah memberikan kebijakan relaksasi secara bertahap, namun masyarakat harus tetap menjaga kehati-hatian karena masih di tengah pandemi.

"Karena itu (pemerintah) pusat melakukan (pembukaan) secara bertahap, dari 25 persen ke 50 persen, nanti 75 persen. Sehingga kita tidak euforia, tapi masih mengingat bahwa kita masih dalam masa pandemi dan masih dalam tahap kehati-hatian," kata Eri.

Untuk ke depannya, Eri mengaku pihaknya akan terus berkomitmen memutus mata rantai pandemi COVID-19. Hal ini seiring dengan upaya menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Oleh karenanya saat ini fokus utama Pemkot Surabaya adalah memberikan perhatian terhadap warga yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), termasuk juga nasib para pekerja yang dirumahkan karena dampak PPKM.

"Bagaimana (kasus) Surabaya cepat turunnya dan kita bisa menggerakkan ekonomi karena ini kami sudah berdiskusi menurunkan Surabaya jadi zona kuning. Jadi penanganan tidak hanya fokus pada COVID-19 saja, karena kalau cuma ngatasi COVID-19, ekonomi tidak bisa jalan ngegas (cepat)," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait